Site icon Gilabola.com

Phil Foden, Katanya Pemain Terbaik EPL, Tapi Selalu Tampil Buruk Untuk Timnas Inggris

Phil Foden tampil mengecewakan untuk Inggris

Gilabola.com – Kekalahan 2-1 yang dialami Inggris saat menghadapi Yunani di Wembley tadi malam menjadi sebuah kejutan besar. Tim asuhan Lee Carsley harus menerima kenyataan pahit setelah tampil kurang memuaskan di hadapan pendukung mereka sendiri.

Pilihan taktik Carsley menjadi sorotan karena dia memutuskan untuk tidak menurunkan striker murni sejak awal ketika Harry Kane absen karena cedera, dan hasilnya terbukti merugikan timnya.

Ollie Watkins yang biasanya menjadi pilihan utama justru berada di bangku cadangan, sementara lini serang diisi oleh Cole Palmer, Phil Foden, Jude Bellingham, Anthony Gordon, dan Bukayo Saka.

Kinerja Foden Disorot

Kekalahan ini juga mencatatkan performa yang mengecewakan dari Phil Foden. Pemain berusia 24 tahun itu kembali gagal memberikan kontribusi signifikan bagi tim nasionalnya. Ini menambah deretan pertanyaan tentang masa depan Foden di tim Inggris.

Dengan absennya kapten Harry Kane karena cedera, banyak yang memperkirakan Watkins atau Dominic Solanke akan tampil sejak awal, namun Carsley memilih strategi tanpa penyerang, yang pada akhirnya tidak berjalan baik.

Meskipun Jude Bellingham mencetak gol bagi Inggris, performa keseluruhan lini depan jauh dari harapan. Bukayo Saka bahkan harus meninggalkan lapangan lebih awal akibat cedera, sementara Anthony Gordon juga digantikan di babak kedua.

Foden, yang memenangkan penghargaan pemain terbaik Premier League musim lalu, justru tampil sangat di bawah standar. Dia tidak mampu memperbaiki penampilan internasionalnya yang mengecewakan dan hanya memperoleh rating 5/10 selama pertandingan tersebut.

Permasalahan Foden kian mencuat setelah pada pertandingan ini, dia gagal mencatatkan satu pun tembakan yang mengancam gawang Yunani. Meskipun dia berhasil menyelesaikan 24 dari 28 umpan, tidak ada satu pun yang membahayakan pertahanan lawan.

Tidak ada umpan kunci, tidak ada umpan silang ke dalam kotak penalti, dan dia hanya mampu menyentuh bola sebanyak 32 kali selama 72 menit berada di lapangan. Dengan statistik yang minim ini, Foden digantikan tanpa memberikan dampak berarti pada permainan.

Keputusan Taktik Dipertanyakan

Namun, bukan hanya Foden yang harus disalahkan atas kekalahan ini. Keputusan taktik Carsley juga dipertanyakan. Setelah pertandingan, dia mengakui bahwa tim hanya menghabiskan 20 menit untuk berlatih taktik yang dipilih sebagai formasi awal, sebuah keputusan yang pada akhirnya gagal.

Pada menit-menit akhir pertandingan, Carsley bahkan memasukkan dua penyerang sekaligus dengan Ollie Watkins dan Dominic Solanke dalam upaya keras mencari gol penyama kedudukan.

Permasalahan Foden dengan tim nasional bukanlah hal baru. Selama 12 bulan terakhir, dia terus berjuang untuk menampilkan performa terbaiknya bagi Inggris, meskipun di level klub bersama Manchester City, dia kerap menunjukkan kualitas luar biasa.

Dalam 15 penampilan terakhirnya untuk tim nasional, Foden belum mencetak gol ataupun memberikan assist. Padahal, di Premier League musim lalu, dia mencatatkan 27 kontribusi gol dalam 35 pertandingan, sebuah statistik yang jauh berbeda dengan penampilannya di tim nasional.

Banyak yang berpendapat bahwa Foden perlu dimainkan di posisi yang lebih ideal agar bisa menunjukkan kemampuannya. Selama Euro 2024, dia lebih sering ditempatkan di sisi kiri lapangan.

Posisi terbaiknya adalah di No.10, namun sering kali ruang tersebut sudah ditempati oleh Jude Bellingham atau Harry Kane, yang sering turun ke dalam untuk membantu serangan. Ketika Kane absen, laga melawan Yunani seharusnya menjadi peluang bagi Foden untuk bersinar, tetapi hal itu tidak terwujud.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan besar tentang bagaimana Inggris harus mengelola pemain berbakat seperti Foden. Banyak pengamat sepak bola, termasuk Gary Neville, telah mengungkapkan bahwa Foden harus dimasukkan ke dalam skuad dengan cara apapun.

Namun, jika performanya tidak segera membaik, kehadirannya justru bisa merusak keseimbangan tim. Pada akhirnya, manajemen dan penempatan posisi yang tepat akan sangat menentukan apakah Foden bisa kembali tampil maksimal untuk Inggris.

Exit mobile version