
Gilabola.com – Arsenal memastikan tiket ke semifinal Carabao Cup setelah menyingkirkan Crystal Palace lewat adu penalti di Emirates Stadium, dengan Kepa Arrizabalaga tampil sebagai pahlawan dan keputusan rotasi Mikel Arteta akhirnya berbuah manis. Gol bunuh diri Maxence Lacroix sempat membawa The Gunners unggul, sebelum Marc Guehi memaksakan adu penalti lewat gol telat di masa injury time.
Kemenangan ini bukan hanya soal hasil, tetapi juga memberi gambaran penting tentang kedalaman skuad Arsenal, mentalitas tim di bawah tekanan, serta kondisi kebugaran pemain kunci jelang jadwal padat akhir tahun.
Arteta Berjudi dengan Rotasi, Arsenal Sempat Dominan
Mikel Arteta membuat keputusan berani dengan melakukan delapan pergantian pemain sejak menit awal. Pada paruh pertama, langkah itu tampak sepenuhnya tepat. Arsenal mengontrol jalannya laga dan seharusnya sudah unggul cepat saat Gabriel Martinelli mengirim umpan matang kepada Noni Madueke, namun peluang itu masih bisa diamankan kiper Palace, Walter Benitez.
Martinelli menjadi ancaman konstan dari sisi kiri, beberapa kali merepotkan lini belakang Palace dengan akselerasi dan perubahan tempo. Ia bahkan sempat mengirim umpan silang berbahaya ke arah Gabriel Jesus, meski sundulan sang striker masih melebar. Di babak pertama, Arsenal terlihat sebagai satu-satunya tim yang berpeluang mencetak gol.
Namun situasi berubah usai jeda. Intensitas Arsenal menurun dan Palace perlahan menemukan ritmenya. Arteta pun kembali mengandalkan pemain inti dari bangku cadangan, termasuk Bukayo Saka. Keputusan itu sempat terlihat jitu ketika sepak pojok Saka berujung gol bunuh diri Lacroix.
Sayangnya, konsentrasi Arsenal buyar di detik-detik akhir. Marc Guehi memanfaatkan situasi kemelut untuk menyamakan skor dan memaksa laga ditentukan lewat adu penalti.
Kepa Arrizabalaga, Pahlawan Tak Terduga Arsenal
Nama Kepa Arrizabalaga mungkin jarang disebut musim ini, mengingat perannya sebagai pelapis David Raya. Namun pada malam krusial ini, kiper asal Spanyol itu tampil menentukan.
Dalam adu penalti, Kepa membaca arah tembakan Maxence Lacroix dengan sempurna, melakukan penyelamatan rendah ke sisi kanan yang memastikan langkah Arsenal ke semifinal. Meskipun kecil kemungkinan momen ini langsung mengubah statusnya di bawah mistar, kontribusinya datang di waktu yang sangat tepat.
Arsenal memang sedang tidak berada di performa paling meyakinkan, tetapi mereka tetap menang—dan itu yang terpenting. Mentalitas seperti inilah yang sering membedakan tim bagus dengan tim juara.
Arteta sebelumnya kerap memuji karakter dan profesionalisme Kepa, dan dalam situasi bertekanan tinggi, sang kiper membuktikan bahwa ia bisa diandalkan. Penyelamatan ini sekaligus mengantar Arsenal ke semifinal dua leg melawan Chelsea.
Saliba Kembali, Kabar Baik di Lini Belakang Arsenal
Di tengah krisis bek tengah akibat cedera yang menimpa Gabriel dan Cristhian Mosquera, kembalinya William Saliba menjadi angin segar. Laga ini menjadi starter ketiga beruntun bagi bek asal Prancis tersebut setelah pulih dari cedera pergelangan kaki.
Saliba tampil tenang dan solid. Salah satu momen terbaiknya adalah tekel krusial terhadap Jean-Philippe Mateta, yang menegaskan kembali kualitas kelas atasnya. Ia juga menunjukkan mental kuat dengan sukses mengeksekusi penalti dalam adu tos-tosan.
Dengan Arsenal masih bertarung di empat kompetisi musim ini, kebugaran Saliba akan sangat krusial. Jadwal padat menanti, dengan Brighton, Aston Villa, dan Liverpool di Emirates Stadium, serta laga tandang ke Bournemouth.
Menariknya, musim lalu Arsenal kehilangan poin di laga-laga tersebut, dan pada dua pertandingan krusial melawan Villa dan Liverpool, Saliba tidak bermain. Fakta itu menegaskan betapa vitalnya peran sang bek dalam struktur permainan Arteta.
Analisa Kami
Arsenal mungkin tidak tampil spektakuler menurut kami, tetapi kemenangan seperti ini sering menjadi fondasi penting bagi tim yang ingin melangkah jauh. Arteta menunjukkan fleksibilitas taktik dan keberanian rotasi, meski masih ada pekerjaan rumah soal konsistensi hingga peluit akhir.
Kepa dan Saliba menjadi simbol penting malam ini: satu pemain pelapis yang siap saat dibutuhkan, dan satu pilar utama yang kembali tepat waktu. Jika Arsenal ingin benar-benar bersaing di semua kompetisi, kombinasi mental baja dan kedalaman skuad seperti inilah yang harus terus mereka jaga.
