Gilabola.com – Marc Cucurella mengingat masa-masa awalnya di Chelsea sebagai periode yang tak mudah. Dia didatangkan dari Brighton pada Agustus 2022 dengan mahar Rp 1,36 Triliun, namun kesulitan beradaptasi di tengah transisi besar klub yang baru diambil alih oleh Todd Boehly dan Clearlake Capital.
Pada suatu laga Liga Champions melawan Borussia Dortmund di Februari 2023, dia bahkan sempat disambut cemoohan oleh para pendukung Chelsea ketika masuk lapangan.
Kini, keadaan berbalik drastis, Cucurella menjelma menjadi salah satu sosok favorit publik Stamford Bridge dan menjadi simbol kebangkitan klub di tengah peningkatan performanya.
Dalam suasana menjelang final Piala Dunia Antar Klub FIFA melawan Paris Saint-Germain, Cucurella berbicara terbuka tentang perjalanan kariernya. Dia mengungkap bahwa saat masih bermain di klub-klub kecil, tekanan untuk menang tidak sebesar di klub besar seperti Chelsea.
Menurutnya, di Chelsea, kemenangan terasa seperti kewajiban dan bukan lagi sebuah selebrasi. Dia mengakui bahwa butuh waktu untuk memahami tuntutan di level tertinggi sepak bola dan menemukan motivasi yang tepat setiap kali melangkah ke lapangan.
Bek kiri asal Spanyol itu juga menyinggung tekanan harga transfer mahal yang membebaninya di awal karier bersama The Blues. Dia merasa bukan tipe pemain yang bisa mengubah pertandingan dengan satu aksi, melainkan bergantung pada kekompakan tim.
Dia mengatakan bahwa tim saat itu belum punya identitas permainan yang jelas dan ekspektasi terhadap dirinya terasa tidak realistis. Namun dia selalu berusaha meningkatkan performa dan menjaga kepercayaan diri, hingga akhirnya dia merasa lebih matang dan percaya pada kualitas dirinya sendiri.
Siap Tantang PSG dan Bukukan Akhir Musim yang Sempurna
Cucurella kini menjadi representasi perjalanan Chelsea dari masa penuh kekacauan menuju stabilitas. Perubahan besar dalam permainannya terjadi usai cedera di awal 2024.
Dia mengenang bahwa golnya dalam laga comeback melawan Leicester menjadi titik balik. Tak lama berselang, dia dipanggil ke tim nasional Spanyol dan berkontribusi dalam kesuksesan di Euro 2024, termasuk memberi assist pada gol kemenangan di final melawan Inggris.
Dalam taktik baru di bawah arahan Enzo Maresca, perannya sebagai bek kiri yang sering masuk ke tengah semakin dimaksimalkan. Dia pun mencetak tujuh gol musim ini, jumlah tertinggi sepanjang kariernya.
Menjelang laga melawan PSG, Cucurella diprediksi akan kembali menghadapi ujian berat. Dia harus berduel dengan Desire Doue, Ousmane Dembele, serta tekanan dari Achraf Hakimi di sisi kanan.
Meski demikian, dia menyatakan bahwa dia percaya penuh pada kekuatan tim. Dia mencontohkan bagaimana Chelsea tampil solid dalam laga melawan Benfica dan Palmeiras di turnamen ini. Dia menyebut bahwa mereka dalam kondisi bagus dan siap menunjukkan kapasitas di laga final.
Saat diminta pendapat soal PSG yang membantai Real Madrid di semifinal, Cucurella menyebut bahwa dua kesalahan Madrid mengubah jalannya pertandingan. Dia berharap timnya bisa belajar dari hal tersebut, sebab PSG dikenal memulai pertandingan dengan sangat agresif. ‘
Namun, menurutnya, final adalah laga terbuka, dan Chelsea juga punya kesempatan untuk menunjukkan bahwa mereka siap tampil sebagai juara dunia. Dia menegaskan bahwa mereka memiliki peluang besar untuk membuktikan kesiapan itu di atas lapangan.