Gila Bola – PSG menang di Rennes pada pekan kedelapan dan naik ke urutan tiga klasemen Liga Perancis berkat gol-gol dan juga assist datang dari para pemain yang baru saja kena hukuman asosiasi sepak bola Perancis. Skor akhir 1-3.
Vitinha, Achraf Hakimi dan Randal Kolo Muani merupakan tiga pencetak gol PSG di kandang Rennes. Inilah alasan kenapa klub mendesak PSSI-nya Perancis untuk hanya merilis “suspended ban” atau hukuman percobaan.
Tiga poin PSG membawa mereka mengoleksi 15 poin dan naik lebih tinggi mendekati pemimpin klasemen Monaco yang memiliki 17 poin setelah delapan pekan pertama Ligue 1.
PSG Mencetak Tiga Gol dari Angka xG Hanya 0,56
Tiga gol dari tim tamu sedikit di luar perkiraan setelah angka harapan gol atau xG pasukan Luis Enrique hanya 0,56 selama 90 menit.
Gol pertama dari Vitinha terjadi menit 32 dengan bantuan assist dari Dembele. Itu diikuti oleh gol Hakimi selang empat menit kemudian dengan bantuan gelandang 17 tahun, Warren Zaire-Emery.
Rennes kemudian menipiskan skor pada awal babak kedua, namun hanya berselisih dua menit kemudian Hakimi memberi bola ke arah Kolo Muani untuk menjadi gol ketiga tim tamu.
Secara umum permainan berlangsung seimbang meskipun skuad Enrique lebih unggul dalam hal dominasi bola, mencapai hampir 60 persen selama 90 menit.
Ada 14 percobaan gol dari pihak tuan rumah Rennes, 17 dari tim tamu, empat serangan tepat sasaran berbanding tujuh milik Hakimi dan rekan-rekannya.
Siapa Saja Pemain PSG yang Kena Hukuman dan Mengapa?
Ada empat pemain, Randal Kolo Muani, Ousmane Dembele, Achraf Hakimi dan Layvin Kurzawa terkena hukuman setelah meneriakkan yel-yel yang berisi kalimat serangan terhadap kaum LGBT pada pertandingan melawan Marseille yang berlangsung di Parc des Princes pada 25 September 2023.
Para pemain sudah merilis permintaan maaf mereka, mengaku terbawa suasana setelah memastikan kemenangan 4-0 atas musuh besar mereka itu.
Klub juga mengecam the Ligue de Football Professionnel (LFP) untuk “hukuman yang berlebihan”, tetapi mengambil sikap untuk tidak mengajukan banding.
Selain menunda hukuman atas empat pemain itu, LFP memutuskan untuk menutup sebagian stadion yang digunakan oleh fans bergaris keras untuk meneriakkan yel-yel kebencian mereka pada kaum LGBT itu.