Gilabola.com – Paris Saint-Germain berhasil membalikkan keadaan dramatis melawan Tottenham Hotspur dan meraih kemenangan 4-3 melalui adu penalti pada laga Piala Super Eropa di Italia, setelah sebelumnya tertinggal dua gol. Hasil ini memastikan trofi kelima bagi klub asal Prancis tersebut sepanjang tahun 2025.
Tottenham, yang memimpin 2-0 hingga menit-menit akhir, harus membayar mahal sikap bertahan mereka. Lee Kang-in memperkecil ketertinggalan PSG pada menit ke-85, sebelum Goncalo Ramos mencetak gol penyeimbang di masa injury time lewat sundulan memanfaatkan umpan Ousmane Dembele. Laga berakhir 2-2 di waktu normal dan dilanjutkan ke babak tos-tosan.
Dalam drama adu penalti, PSG sempat tertinggal setelah Vitinha gagal pada eksekusi pertama. Namun empat penendang berikutnya sukses menjalankan tugas, termasuk Nuno Mendes yang menjadi algojo penentu kemenangan. Sementara di kubu Spurs, Micky van de Ven dan Mathys Tel gagal mencetak gol.
Jalannya Pertandingan
Piala Super Eropa mempertemukan juara Liga Champions (PSG) dengan juara Liga Europa (Tottenham) musim lalu. Tottenham sempat menguasai jalannya laga, bahkan unggul dua gol di awal babak kedua.
Gol pertama Spurs tercipta pada menit ke-39 lewat Micky van de Ven yang menyambar bola muntah setelah sepakan Joao Palhinha membentur mistar. Kiper anyar PSG, Lucas Chevalier, tak kuasa menahannya meski sebelumnya melakukan penyelamatan awal.
Tiga menit setelah babak kedua dimulai, Cristian Romero, kapten baru Tottenham, menggandakan keunggulan lewat sundulan yang gagal diantisipasi Chevalier.
PSG, yang baru kembali dari libur usai tampil di Piala Dunia Antarklub pada pertengahan Juli, tampak kurang tajam di awal laga. Namun, intensitas mereka meningkat di menit-menit akhir dan memaksa pertandingan berlanjut ke adu penalti.
Reaksi Para Pemain
Kapten PSG, Marquinhos, mengaku bangga dengan perjuangan tim.
“Persiapan kami tidak panjang, tapi sepak bola bukan hanya soal fisik, melainkan mental, posisi yang tepat, dan taktik yang benar,” ujarnya kepada Canal Plus.
“Tottenham terlalu bertahan setelah unggul 2-0, dan itu berbahaya saat menghadapi PSG.”
Pelatih Tottenham, Thomas Frank, yang menjalani laga kompetitif pertamanya usai menggantikan Ange Postecoglou di musim panas, tetap memuji penampilan anak asuhnya.
“Kami bermain sangat baik melawan salah satu tim terbaik dunia. Kami mengendalikan permainan selama 80 menit, namun gol pertama PSG mengubah momentum. Ada banyak hal positif yang bisa kami ambil,” katanya kepada TNT Sports.
Musim lalu, PSG meraih treble Ligue 1, Liga Champions, dan Coupe de France, serta mengangkat Trophee des Champions pada Januari, meski kalah di final Piala Dunia Antarklub dari Chelsea.