Real Betis Menang Tipis, Tapi La Viola Tetap Optimis Berkat Gol Balasan Luca Ranieri

Gilabola.com – Fiorentina masih menjaga asa lolos ke final UEFA Europa Conference League ketiga secara beruntun, meski harus mengakui keunggulan Real Betis dengan skor 2-1 pada leg pertama semifinal di Benito Villamarín. Luca Ranieri mencetak gol penting yang bisa menjadi penentu di leg kedua nanti di Firenze.

Abde Ezzalzouli dan Antony mencetak gol bagi tuan rumah Betis, yang tampil efisien dalam memanfaatkan celah pertahanan Fiorentina. Namun, gol balasan Ranieri memberikan secercah harapan bagi La Viola untuk membalikkan keadaan di hadapan publik sendiri pada 8 Mei mendatang di Stadio Artemio Franchi.

Start Panas dari Betis, Fiorentina Balik Menekan

Betis langsung menekan sejak menit awal. Pada menit ke-6, Cedric Bakambu melewati penjagaan Pietro Comuzzo di sisi kanan dan mengirim umpan tarik ke tengah kotak penalti. Abde Ezzalzouli menyambarnya dengan keras hingga bola menghantam mistar bagian bawah dan melewati garis—Betis unggul 1-0 lebih dulu.

Fiorentina sempat kesulitan mengembangkan permainan, tapi mulai menemukan ritme. Isco hampir menambah keunggulan tuan rumah lewat sepakan melengkung dari luar kotak penalti, tapi masih melebar tipis. Sebaliknya, Fiorentina hampir menyamakan kedudukan ketika Rolando Mandragora menyambut umpan silang Robin Gosens, namun sundulannya melenceng tipis.

Kabar buruk menimpa Fiorentina saat Danilo Cataldi harus ditarik keluar karena cedera otot setelah mencoba melepaskan tembakan. Yacine Adli menggantikannya.

Betis sempat memiliki peluang emas untuk menutup babak pertama dengan keunggulan dua gol, tapi Marc Bartra menyia-nyiakan bola liar di depan gawang dengan tembakan yang melambung.

Aksi Kean dan De Gea, Tapi Gol Antony Tambah Luka Viola

Moise Kean dimasukkan sejak awal babak kedua, namun bintang sesungguhnya di awal paruh kedua justru David De Gea. Mantan kiper Manchester United itu melakukan penyelamatan spektakuler dengan satu tangan untuk menggagalkan sundulan Bartra dari situasi bola mati.

De Gea kembali sigap menghalau bola saat Kean mengontrol umpan silang defleksi dari Gosens. Tapi ketika Fiorentina mulai menekan, mereka justru kembali kebobolan.

Pada menit ke-64, Antony mencoba peruntungannya dari tepi kotak penalti, namun tembakannya diblok Ranieri. Bola muntah kembali ke arah Antony, yang langsung menyambarnya dengan setengah voli ke sudut atas gawang tanpa bisa dihalau — skor menjadi 2-0 untuk Betis.

Ranieri Bangkitkan Asa, Fiorentina Nyaris Samakan

Namun Fiorentina tidak menyerah. Mereka akhirnya mencetak gol balasan penting di menit ke-73. Robin Gosens mengontrol bola lambung dengan tenang dan mengirimkan umpan tarik ke Luca Ranieri, yang melepaskan tembakan mendatar dari jarak 12 meter untuk memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1.

Tak lama kemudian, Fiorentina hampir saja menyamakan kedudukan. Sundulan Gosens dari sepak pojok Mandragora membentur tiang jauh—hanya sehelai rambut dari gol.

Betis juga hampir memperlebar keunggulan, tapi sundulan Bartra dari skema sepak pojok melenceng. Menjelang akhir laga, Michael Folorunsho melakukan tekel keras terhadap Giovanni Lo Celso yang memicu protes keras, namun wasit dan VAR tak menganggapnya sebagai pelanggaran.

Leg Kedua Jadi Penentu

Dengan agregat 2-1, Fiorentina masih sangat berpeluang untuk membalikkan keadaan di kandang. Dukungan publik Franchi dan pengalaman dua musim terakhir di kompetisi ini bisa menjadi modal penting.