Reece James Tegas Soal Status Underdog Chelsea Jelang Final Piala Dunia Antar Klub 2025

Gilabola.com – Reece James menegaskan bahwa Chelsea tidak terpengaruh sedikit pun oleh label favorit yang disematkan kepada Paris Saint-Germain (PSG) jelang final Piala Dunia Antarklub 2025. Kapten The Blues itu menyatakan timnya siap bertarung habis-habisan melawan jawara Eropa tersebut.

PSG tampil dominan sepanjang turnamen, bahkan mencatatkan penguasaan bola hingga 69 persen saat membantai Real Madrid 4-0 di semifinal. Namun menurut James, Chelsea tak akan tinggal diam dan membiarkan PSG mengontrol permainan.

Sumber internal klub menyebut bahwa faktor cuaca panas dan kelembapan tinggi di New Jersey pada pukul 3 siang waktu setempat bisa menjadi bumerang jika Chelsea hanya bertahan dan membiarkan PSG memegang kendali permainan.

Maresca Tersinggung Ditanya Chelsea Bakal “Menderita” Lawan PSG

Manajer Chelsea, Enzo Maresca, juga tampak tidak senang ketika dalam konferensi pers ia ditanya apakah timnya siap “menderita” karena kalah dalam hal penguasaan bola.

Di sisi lain, James secara terbuka menyatakan kepercayaan dirinya bahwa Chelsea mampu menyulitkan PSG dan menepis anggapan bahwa timnya hanya akan bertahan.

“Ini pertandingan di level tertinggi. PSG adalah salah satu tim terbaik di dunia saat ini,” ujar James.

“Tapi ini final, pertandingan satu kali. Saya pernah bermain sebagai tim unggulan di final dan tetap kalah. Jadi status favorit itu tidak berarti apa-apa buat saya.”

“Saya tidak peduli semua orang membesar-besarkan lawan kami. Mereka memang punya tim luar biasa, tapi kami juga. Kami telah mengejutkan banyak pihak dan sudah jauh berkembang sejak awal musim.”

“Kami siap. Kami akan bertarung habis-habisan. Statistik, data, siapa unggulan dan siapa bukan, tidak ada artinya bagi tim kami.”

Reece James Klarifikasi: “Saya Tidak Cedera”

James juga menepis spekulasi soal kondisinya setelah tiba-tiba tidak tampil saat semifinal melawan Fluminense. Ia menjelaskan bahwa dirinya tidak mengalami cedera, melainkan menarik diri sebagai tindakan pencegahan.

“Untuk meluruskan, saya tidak cedera,” jelasnya.

“Saya merasa kurang enak badan saat pemanasan. Mengingat riwayat cedera saya, saya memutuskan untuk tidak mengambil risiko.”

“Saya bisa saja bermain, tapi ini lebih kepada langkah antisipasi agar tetap bisa tampil di final. Untungnya, kami menang di semifinal dan saya siap untuk final.”