Ruben Amorim dan Ange Postecoglou Tak Takut Pemecatan Jika Kalah di Final Liga Europa

Gilabola.com – Jelang final Liga Europa yang mempertemukan Manchester United dan Tottenham Hotspur, perbincangan seputar nasib pelatih kedua tim kembali mencuat.

Namun baik Ruben Amorim maupun Ange Postecoglou tampaknya tak terlalu risau soal masa depan mereka. Meski tekanan datang dari banyak arah, keduanya memilih bersikap tenang dan fokus menghadapi laga penentu tersebut.

Postecoglou menuturkan bahwa dia tidak merasa pekerjaannya sudah selesai di Tottenham. Dia merasa masih banyak yang sedang dibangun dan berharap sebuah trofi bisa mempercepat proses itu.

Dua juga menyebut bahwa musim ini penuh tantangan bagi skuad asuhannya, namun ada pula perkembangan yang ingin terus dia lihat tumbuh. Baginya, pekerjaan ini belum selesai.

Pelatih asal Australia itu akan mencatat laga ke-100-nya bersama Tottenham dalam pertandingan final tersebut. Dia akan menjadi pelatih Australia pertama yang memimpin tim di final besar Eropa. Dia menyadari bahwa dalam hidup dan di dunia olahraga, tidak ada yang bisa dijamin.

Namun dia menyebut bahwa sepanjang kariernya, dia selalu berusaha memanfaatkan setiap peluang yang datang. Dia pernah berada di posisi seperti ini sebelumnya, di mana pertandingan besar bisa menjadi yang terakhir. Namun dia menyebut dirinya sudah cukup terbiasa menghadapi situasi seperti itu.

Amorim Ungkap Tekanan di Klub Besar

Sementara itu, Amorim mengaku tak bisa memastikan apakah tekanannya lebih besar dibandingkan Postecoglou atau tidak. Namun dia tahu betul bahwa di klub seperti Manchester United – dan juga Tottenham – keputusan soal pelatih bisa sangat cepat berubah.

Dia menyebut bahwa di klub-klub besar, ada pelatih yang bisa dipecat meski hanya kalah dalam beberapa pertandingan. Tapi ia merasa orang-orang bisa melihat niatnya yang mencoba mengutamakan kepentingan klub dibanding dirinya sendiri.

Pelatih asal Portugal itu menambahkan bahwa dewan klub menyadari berbagai permasalahan yang dihadapi musim ini. Dia bertekad menunjukkan kemampuannya kepada para suporter dan juga kepada petinggi klub.

Meski posisinya tidak sepenuhnya aman, dia merasa dirinya masih dipercaya karena arah yang sedang diambil oleh tim, bahkan jika Manchester United gagal memenangkan Liga Europa.

Nah, menjelang final Liga Europa ini, yang akan digelar pada Kamis (21/5) dini hari WIB, ada beberapa fakta menarik yang mendukung United atau Tottenham Hotspur untuk menang.

Fakta pendukung Manchester United menang adalah bahwa Casemiro tidak pernah kalah di pertandingan final yang dimainkannya, sementara klub juga tak terkalahkan di sepanjang turnamen di musim ini.

Sementara fakta yang mendukung Spurs adalah bahwa Ange Postecoglou selalu berhasil memenangkan trofi di musim keduanya sebagai pelatih, dan Andre Onana selalu kalah di final ketika dia bermain.