Gilabola.com – Mason Mount berdiri di lapangan Old Trafford dengan sorotan lampu stadion menyinari wajahnya. Dia mengaku sudah merasa akan ada sesuatu yang baik terjadi malam itu.
Ucapannya itu tercermin dalam performanya, karena dua golnya dari bangku cadangan berhasil mengantar Manchester United ke final Liga Europa dalam kemenangan 4-1 atas Bilbao.
Walaupun kompetisinya bukan Liga Champions, pertandingan melawan Athletic Bilbao tersebut menjadi laga terbesar Mount sejak mengenakan seragam Manchester United.
Sebelum dua gol itu, dia hanya mencatat satu gol dalam seluruh penampilannya untuk klub. Kini, dalam dua pertandingan terakhir, jumlah golnya melonjak jadi tiga gol.
Mount datang ke Manchester United dari Chelsea pada 2023 dengan harga transfer mencapai Rp 1,21 Triliun. Namun sepanjang musim, dia justru lebih sering akrab dengan meja perawatan. Dari sekian banyak laga liga yang dijalani United, dia hanya mencatat sepuluh kali sebagai starter.
Kendati begitu, pelatih Ruben Amorim disebut selalu memberikan dukungan penuh. Amorim pernah menyampaikan bahwa dia sangat menyukai sosok Mount, dan kebahagiaan yang ditunjukkan oleh seluruh bangku cadangan ketika Mount mencetak gol menunjukkan bagaimana suasana ruang ganti sangat menghargai perjuangannya.
Pelatih asal Portugal itu juga pernah mengatakan bahwa kegembiraan seperti itu adalah momen terbaik bagi seorang pelatih. Dia melihat semua pemain yang duduk di bangku cadangan ikut bersorak dan mendukung Mount, karena mereka semua tahu betapa kerasnya sang gelandang bekerja untuk bisa kembali bugar.
Panggung Final dan Peran yang Mulai Terbentuk
Mount dikabarkan sempat melakukan latihan fisik secara mandiri di Portugal musim panas lalu, dengan biaya sendiri, agar siap menghadapi musim. Meski belum pernah bermain penuh 90 menit sejak November 2023, dia tetap konsisten terlibat dalam 10 pertandingan terakhir United, walau sebagian besar sebagai pemain pengganti.
Melihat formasi yang kerap digunakan Amorim, gelandang berkebangsaan Inggris itu dianggap pas untuk mengisi salah satu dari dua posisi gelandang serang di belakang penyerang utama.
Pengalamannya bermain dalam taktik serupa di Chelsea memberi keuntungan tersendiri. Dia pun sudah pernah tampil dalam laga-laga besar, termasuk final Liga Champions 2021, final Euro bersama Inggris, dan lima final domestik lainnya.
Gelandang berusia 26 tahun itu bahkan sudah mencetak gol di Santiago Bernabeu dan mengoleksi 36 caps bersama tim nasional Inggris. Laga semifinal Liga Europa kemarin memang memperlihatkan kontribusinya dari bangku cadangan, tapi banyak yang meyakini bahwa dia lebih cocok untuk tampil sejak menit awal.
Ada spekulasi bahwa Mount bisa menggantikan Alejandro Garnacho di starting XI pada final nanti. Meskipun itu berarti United kehilangan kecepatan dan penetrasi langsung dari sayap, kehadiran Mount justru bisa memberikan kontrol permainan yang lebih baik melawan tim seperti Tottenham yang akan bermain lepas.
Amorim sendiri disebut kerap mencari keseimbangan dalam pertandingan-pertandingan Eropa, dan Mount bisa menawarkan kombinasi antara kecerdasan bertahan, kreativitas, serta kemampuan mencetak gol yang mulai terlihat kembali.
Sementara itu, Garnacho bisa tetap menjadi opsi berbahaya dari bangku cadangan, apalagi saat lawan mulai lelah atau ketika Manchester United harus bermain dalam skenario transisi cepat.