Ruben Amorim Tak Mau Sombong Soal Final Meski Manchester United Unggul Tiga Gol

Gilabola.comManchester United memang tampil dominan dalam laga semifinal pertama Liga Europa di markas Athletic Bilbao, namun pelatih Ruben Amorim menegaskan bahwa timnya belum memastikan tempat di final.

Meskipun skor 3-0 memberikan keuntungan besar, Amorim menyampaikan bahwa tugas mereka belum selesai dan leg kedua masih harus dihadapi dengan kewaspadaan tinggi.

Bermain di San Mames, United sempat ditekan sejak awal oleh Bilbao yang berusaha keras tampil maksimal di kandang sendiri. Namun situasi berubah ketika Casemiro mencetak gol pembuka pada menit ke-30.

Gol itu kemudian disusul oleh insiden kontroversial di mana Dani Vivian dikartu merah setelah dianggap melanggar Rasmus Hojlund di kotak penalti. Bruno Fernandes dengan tenang mencetak gol dari titik putih, lalu menambah satu gol lagi sebelum turun minum.

Amorim menuturkan bahwa para pemain United harus lebih memikirkan leg kedua ketimbang hasil di pertandingan ini. Dia menekankan bahwa 20 menit pertama di San Mames menjadi bagian yang paling penting untuk dipelajari karena pertandingan balasan diprediksi akan jauh lebih sulit.

Dia juga menyampaikan kepada skuadnya bahwa sistem gol tandang tidak berlaku, jadi semua kemungkinan masih terbuka. Selain itu, Amorim menambahkan bahwa fokus mereka saat ini juga terbagi dengan laga kontra Brentford di Premier League sebelum menjalani leg kedua.

Bruno Bikin Sejarah, Valverde Soroti Ketidakadilan Penalti

Bruno Fernandes kembali menjadi sorotan setelah mencetak dua gol di San Mames. Dengan catatan 27 gol dan 18 assist, dia kini menjadi salah satu pemain paling produktif sepanjang sejarah Liga Europa.

Namun di balik pencapaiannya itu, pelatih Athletic Bilbao, Ernesto Valverde, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya terhadap beberapa keputusan wasit yang menurutnya merugikan timnya.

Valverde menyebutkan bahwa timnya menyoroti potensi handball yang dilakukan Alejandro Garnacho sebelum proses gol kedua United. Dia merasa bahwa bola sempat mengenai tangan Garnacho, namun wasit Espen Eskas tetap melanjutkan permainan setelah mengecek tayangan ulang.

Valverde menilai bahwa keputusan tersebut bukan hanya menghadirkan penalti, tapi juga membuat timnya harus bermain dengan sepuluh orang, sesuatu yang menurutnya sangat merugikan di laga penting seperti ini.

Amorim sendiri menyebutkan bahwa pertandingan ini memperlihatkan dua wajah berbeda: 25 menit pertama yang berat, dan sisanya yang lebih dikuasai oleh United setelah gol pembuka dan kartu merah.

Dia menyatakan bahwa United mencoba bermain hati-hati di babak kedua, menciptakan beberapa peluang, namun yang paling penting adalah tim lawan tidak banyak mendapat kesempatan untuk menyerang. Baginya, itu menjadi faktor krusial dalam kemenangan kali ini.

Terkait perbedaan performa antara kompetisi domestik dan Eropa, Amorim mengakui bahwa hal itu sulit dijelaskan. Dia menyebut bahwa timnya memang meningkat dalam beberapa laga terakhir, namun tetap mengalami kesulitan dalam menjaga konsistensi di Premier League.

Dia menilai bahwa terkadang kemenangan datang tanpa penampilan yang meyakinkan, dan kadang kala kekalahan justru terjadi saat permainan bagus. Amorim juga menyinggung soal pentingnya momen, bahwa andai Athletic mencetak gol lebih dulu, jalannya pertandingan bisa saja berbeda total.