Ruben Amorim Tak Peduli Trofi, Asal Manchester United Bisa Kembali ke Liga Champions

Gilabola.com – Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menyatakan bahwa dirinya lebih mementingkan tiket kembali ke Liga Champions dibandingkan meraih trofi perdananya bersama Setan Merah di final Liga Europa nanti.

Dalam konferensi pers hari Rabu, Amorim menyampaikan bahwa bagi dirinya, Liga Champions adalah hal yang paling penting. Dia menilai turnamen itu sebagai alat persiapan musim depan, bukan sekadar prestise.

Menurutnya, United memang seharusnya berada di Liga Champions. Dia menambahkan bahwa bermain di Liga Europa saja tidak cukup dan setiap orang di klub harus merasakan hal itu.

Amorim juga menekankan bahwa satu-satunya jalan tercepat untuk membawa Manchester United kembali ke papan atas adalah lolos ke Liga Champions, bukan semata-mata mengangkat piala.

Pertandingan final Liga Europa melawan Tottenham Hotspur yang akan digelar di Bilbao pada 21 Mei mendatang tak hanya menjadi pertarungan untuk sebuah gelar.

Bagi kedua klub yang tengah terpuruk di papan bawah Liga Inggris, kemenangan di pertandingan tersebut bisa menjadi tiket langsung ke fase liga Liga Champions musim depan, dengan nilai finansial yang diperkirakan mencapai Rp 1,54 Triliun.

Dengan posisi klasemen yang mengkhawatirkan di Liga Inggris, baik United maupun Spurs terancam tak tampil di kompetisi Eropa musim depan jika kalah. Oleh karena itu, Amorim menilai bahwa nilai ekonomi dan strategis dari Liga Champions jauh melampaui pencapaian pribadi seperti trofi.

Ketegangan Internal dan Tekanan Tak Membuat Amorim Goyah

Sejak ditunjuk pada bulan November, perjalanan Amorim bersama Manchester United bisa dibilang penuh liku. Dia baru memenangkan enam dari 25 pertandingan Liga Inggris yang dijalaninya, dan kritik tajam sempat ia lontarkan kepada timnya sendiri. Dalam beberapa kesempatan, pelatih asal Portugal itu bahkan menyebut skuadnya sebagai yang terburuk dalam sejarah klub.

Namun, ketika ditanya apakah dirinya berencana mundur jika United kembali gagal di final nanti, Amorim menolak anggapan itu. Dia mengaku tak bisa melihat kondisi tim yang terus menurun di Liga Inggris tanpa merasa bertanggung jawab.

Meski begitu, dia menegaskan bahwa dirinya punya pandangan yang jelas soal apa yang harus dilakukan. Dia mengaku memahami masalah yang ada di tim, dan karena itu merasa sangat jauh dari keputusan untuk mundur.

Dia juga mengingatkan bahwa ke depan, tim harus tampil lebih baik, karena jika tidak, manajemen pasti akan melakukan pergantian. Dalam suasana internal klub yang juga sedang goyah akibat pemangkasan besar-besaran di berbagai lini setelah kedatangan investor baru, Amorim tetap berusaha menjaga semangat tim. Dia dikabarkan bahkan akan membantu secara pribadi untuk membiayai perjalanan keluarga staf pelatih ke final.

Kondisi klub yang tengah sulit membuat atmosfer di dalam tim menjadi berat. Amorim menyebut bahwa musim ini terasa sangat berat bagi semua orang, bukan hanya karena hasil buruk di Liga Inggris, tapi juga karena banyak perubahan di staf dan struktur organisasi. Di mengaku bahwa suasana tersebut benar-benar terasa di dalam klub.

Namun begitu, Amorim juga mengatakan bahwa ada nuansa berbeda saat tim mempersiapkan diri untuk laga di Liga Europa. Dia menyebut bahwa meskipun situasi sulit, suasana latihan menjelang pertandingan di kompetisi Eropa terasa lebih menggairahkan.