Gilabola.com – Ruben Amorim, pelatih kepala Manchester United, menegaskan bahwa timnya harus menunjukkan konsistensi di setiap pertandingan, tidak peduli siapa lawannya jelang laga Piala FA mereka melawan Arsenal.
Dia menyadari bahwa ada penurunan performa dari para pemain ketika tidak menghadapi rival besar. Amorim menyatakan bahwa Manchester United harus fokus pada setiap laga dan membuktikan kemampuan mereka untuk menang di setiap kesempatan.
Amorim melihat bahwa meskipun United berhasil mengalahkan Manchester City dan bermain imbang kontra Liverpool, mereka gagal mempertahankan performa tersebut saat menghadapi klub-klub yang lebih kecil seperti Bournemouth, Wolves, dan Newcastle.
Kekalahan dari tim-tim tersebut menunjukkan bahwa Manchester United belum sepenuhnya mencapai konsistensi yang diinginkan yang mengakibatkan mereka kerap menelan hasil mengecewakan.
Setelah pertandingan melawan Liverpool di Anfield, Amorim mengamati beberapa pemain yang tampak sangat lelah dan jatuh di lapangan. Dia menekankan bahwa intensitas tinggi yang mereka bawa ke pertandingan melawan tim besar harus tetap ada di semua pertandingan, bukan hanya saat melawan rival-rival utama.
Amorim mengatakan bahwa timnya harus tetap fokus dan kompetitif setiap hari, tanpa mengendurkan semangat meski melawan tim yang lebih kecil. Dia percaya bahwa konsistensi adalah kunci untuk meraih kesuksesan, bukan hanya dalam pertandingan besar tetapi di setiap laga yang mereka jalani.
Amorim juga berharap bahwa dengan tetap fokus, timnya dapat mempertahankan gelar Piala FA dan bersaing di Liga Europa. Dia menegaskan bahwa memenangkan trofi adalah cara terbaik untuk membangun kepercayaan diri tim.
Amorim mengingatkan tentang bagaimana Sir Alex Ferguson menyelamatkan pekerjaannya dengan memenangkan Piala FA pada tahun 1990, menunjukkan betapa pentingnya trofi bagi seorang pelatih di klub besar seperti United.
Selain fokus pada performa tim secara keseluruhan, Amorim juga menyoroti perkembangan pemain muda Kobbie Mainoo. Dia terkesan dengan peningkatan Mainoo dalam beberapa laga terakhir.
Ini membuat Amorim memberikan kesempatan lebih banyak kepadanya di lapangan dibandingkan dengan pemain senior seperti Casemiro. Meskipun begitu, sang ma najer menegaskan bahwa Mainoo masih memiliki banyak potensi yang harus dikembangkan.
Amorim merasa bahwa media mungkin terlalu cepat menilai Mainoo sebagai pemain yang sudah matang, padahal kenyataannya dia masih dalam proses belajar dan berkembang. Dia yakin bahwa Mainoo dapat menjadi pemain yang jauh lebih baik dengan bimbingan dan pelatihan yang tepat.
Dalam beberapa bulan ke depan, Amorim bertekad untuk terus mendorong timnya mencapai konsistensi dan meraih kemenangan di setiap pertandingan, baik melawan tim besar maupun kecil.