
Gilabola.com – Inter Miami memastikan Luis Suarez tetap menjadi bagian dari proyek klub setidaknya hingga musim 2026. Striker veteran asal Uruguay itu resmi menandatangani kontrak baru berdurasi satu tahun, sekaligus mengakhiri spekulasi soal masa depannya setelah sempat berstatus tanpa klub.
Keputusan ini diambil tak lama setelah Suarez memainkan peran krusial dalam keberhasilan Inter Miami menjuarai MLS Cup untuk pertama kalinya, usai menaklukkan Vancouver Whitecaps di partai final awal bulan ini. Kontribusinya sepanjang musim kembali membuktikan bahwa usia bukan penghalang bagi insting tajamnya di depan gawang.
Pada musim 2025, Suarez mencatatkan statistik impresif dengan torehan 17 gol dan 17 assist dari 50 penampilan di semua kompetisi. Catatan tersebut menjadikannya salah satu pemain paling berpengaruh dalam perjalanan Inter Miami menuju gelar MLS Cup bersejarah.
Penyerang yang akan berusia 39 tahun bulan depan itu pertama kali bergabung dengan Inter Miami jelang musim 2024. Kedatangannya menjadi bagian dari reuni ikonik bersama mantan rekan setimnya di Barcelona, yakni Lionel Messi, Sergio Busquets, dan Jordi Alba. Kolaborasi para legenda tersebut sempat menjadi daya tarik utama MLS dalam dua musim terakhir.
Meski Busquets dan Alba memutuskan pensiun usai keberhasilan menjuarai MLS Cup, Suarez justru memilih melanjutkan kariernya di Amerika Serikat. Ia menyusul Messi, yang lebih dulu memperpanjang kontraknya bersama Inter Miami hingga tahun 2028 pada Oktober lalu.
Selain MLS Cup, Suarez juga turut berperan besar dalam kesuksesan Inter Miami meraih Supporters’ Shield pada musim debutnya bersama klub. Prestasi itu semakin mengukuhkan statusnya sebagai figur sentral dalam era keemasan awal klub milik David Beckham tersebut.
Namun, perjalanan Suarez di Amerika Serikat tidak sepenuhnya berjalan mulus. Seperti fase-fase sebelumnya dalam kariernya, ia kembali terseret kontroversi. Suarez sempat dijatuhi larangan bermain sembilan pertandingan setelah terbukti meludahi seorang staf Seattle Sounders menyusul kekalahan Inter Miami di final Leagues Cup pada Agustus lalu.
Rekam jejak kontroversial Suarez memang panjang. Pada 2011, ia pernah mendapat hukuman delapan laga dari Federasi Sepak Bola Inggris (FA) akibat kasus pelecehan rasial terhadap bek Manchester United, Patrice Evra. Ia juga tercatat tiga kali menjalani sanksi larangan bermain karena insiden menggigit lawan, masing-masing saat membela Ajax, timnas Uruguay, dan Liverpool.
Di luar perpanjangan kontrak Suarez, Inter Miami juga aktif di bursa pemain. Klub yang dimiliki bersama oleh David Beckham itu baru saja mendatangkan Sergio Reguilon, mantan bek kiri Tottenham Hotspur dan Real Madrid, dengan status bebas transfer pada pekan ini.
Keputusan Inter Miami mempertahankan Luis Suarez hingga 2026 menurut kami adalah langkah yang masuk akal jika melihat dampaknya di atas lapangan. Meski usianya tak lagi muda, kontribusi nyata dalam bentuk gol, assist, dan pengalaman juara masih sangat relevan bagi klub yang ingin menjaga statusnya sebagai kekuatan utama MLS.
Tapi jangan lupa, Inter Miami juga perlu bersikap realistis. Riwayat kontroversi Suarez tetap menjadi risiko, terutama di liga yang kini semakin menekankan citra dan sportivitas. Jika mampu mengelola peran Suarez dengan bijak—baik dari sisi menit bermain maupun kedisiplinan—kehadirannya masih bisa menjadi aset berharga, bukan sekadar nostalgia reuni Barcelona di Amerika.
