Gilabola.com – Siapa sangka, tiga tahun setelah Gareth Bale pensiun dari tim nasional, Wales justru tampil meyakinkan dan membuktikan bahwa mereka masih bisa bersinar tanpa sang legenda.
Di bawah asuhan Craig Bellamy, The Dragons hanya menelan dua kekalahan dari 12 laga, dan kini siap menghadapi Inggris di Wembley sebagai bukti nyata bahwa kehidupan setelah Bale benar-benar ada.
Era Baru Wales Tanpa Sang Raja
Gareth Bale menutup karier internasionalnya di Piala Dunia 2022 dengan kekalahan 0-3 dari Inggris di Qatar. Saat itu, banyak yang memprediksi Wales akan kembali terpuruk tanpa pemain paling berpengaruh mereka sepanjang masa — sang pemegang rekor caps dan pencetak gol terbanyak timnas.
Namun Bellamy punya pandangan berbeda.
“Sebelum saya ditunjuk, banyak yang bilang semuanya sudah hancur. Raja (Bale) sudah pergi,” ujar Bellamy. “Tapi saya justru melihat banyak pemain bagus di sini. Tunggu saja beberapa tahun lagi, tim ini akan jadi mesin yang semakin kuat.”
Dan ucapan itu bukan sekadar motivasi kosong. Sejak memegang kendali, Bellamy membawa semangat baru, memadukan para pemain muda berbakat dengan sisa-sisa generasi Bale yang masih berjuang di lapangan.
Fokus Menuju Kualifikasi Piala Dunia
Pertandingan persahabatan melawan Inggris di Wembley, Kamis ini, menjadi pertemuan pertama kedua negara sejak Piala Dunia 2022. Kedua tim memang menjadikan laga tersebut sebagai ajang pemanasan menjelang kualifikasi Piala Dunia berikutnya.
Wales akan menjamu Belgia di Cardiff pada 13 Oktober mendatang — laga penting untuk menjaga peluang finis di puncak Grup J dan meraih tiket otomatis ke putaran final musim panas tahun depan.
“Aku ingin kami berada di turnamen besar secara konsisten, karena di situlah kita bisa menghadapi tim-tim terbaik,” kata Bellamy. “Kalau kita ingin menjadi negara sepak bola papan atas — yang kadang-kadang sudah kita tunjukkan — maka kita harus bisa melakukannya secara terus-menerus.”
Kenangan dari Wembley
Lima tahun lalu, Wales sempat kalah 0-3 di Wembley pada era Ryan Giggs — malam yang cukup mengecewakan bagi publik mereka. Tapi Bellamy lebih memilih mengenang laga lain di tempat yang sama: kualifikasi Euro 2012 pada 2011, ketika tim asuhan Gary Speed tampil luar biasa meski kalah tipis 0-1 dari Inggris lewat gol Ashley Young.
“Saya memang benci kekalahan, tapi saat itu saya sangat bangga melihat cara mereka bermain,” kenang Bellamy yang absen karena skorsing. “Saya melihat Speedo (Gary Speed) berdiri di pinggir lapangan dengan dada tegap dan saya berpikir, ‘wow’.
“Melihat tim itu pergi ke Wembley dan mendominasi seperti itu… meski Earnie (Robert Earnshaw) gagal mencetak gol penyama, kami bermain seperti yang Speed inginkan. Itu selalu teringat di kepala saya — dan saya ingin mengulang momen seperti itu, tapi kali ini dengan hasil yang berpihak pada kami.”