Tanpa Son Heung-min, Ancaman Mengerikan Menanti Tottenham di Jerman!

Gilabola.com – Tottenham akan menghadapi Eintracht Frankfurt dalam laga leg kedua perempat final Liga Europa — dan ini adalah momen hidup-mati bagi Ange Postecoglou di kursi panas Spurs.

Dulu, sebelum hak penamaan stadion mulai menggerogoti sepak bola Jerman, kandang Eintracht Frankfurt dikenal sebagai Waldstadion — yang berarti stadion hutan — karena letaknya yang dikelilingi hutan di pinggiran kota.

Kini stadion berusia 100 tahun itu telah dimodernisasi dan berganti nama menjadi Deutsche Bank Park, tapi jalan menuju ke sana masih sama: melewati pepohonan rindang yang, sehari sebelum laga, menciptakan suasana tenang yang sangat bertolak belakang dengan tensi pertandingan yang akan terjadi malam ini.

Ketika atmosfer mulai memanas, tak akan ada lagi keraguan soal apa yang dipertaruhkan untuk Spurs melawan juara Liga Europa 2022 ini.

Tottenham di Ujung Tanduk, Frankfurt Siap ‘Menggila’

Dengan agregat sementara 1-1 dan tekanan besar di pundaknya, Ange Postecoglou akan memimpin timnya ke sebuah ‘sarang singa’, menurut mantan bek Leeds yang kini memperkuat Eintracht, Robin Koch. Pelatih Frankfurt, Dino Toppmoller, juga menegaskan, “Mereka akan merasakannya.”

Atmosfer di stadion hutan Frankfurt memang terkenal bising dan intimidatif. Tottenham sendiri musim ini belum bisa tampil stabil dalam kondisi seperti itu. Saat tandang ke Galatasaray November lalu, Spurs kebobolan dalam enam menit pertama dan sudah tertinggal 3-1 saat turun minum, dalam suasana stadion yang benar-benar bergemuruh.

Kondisi serupa terjadi saat mereka bertandang ke Ibrox melawan Rangers, tertinggal lebih dulu sebelum akhirnya menyamakan kedudukan. Statistik laga tandang Spurs di Liga Europa pun tak meyakinkan. Mereka menang di kandang Ferencvaros (September) dan Hoffenheim (Januari), tapi kalah saat lawatan ke AZ Alkmaar di babak 16 besar Februari lalu.

Sejak final Liga Champions 2019, Spurs kalah 12 dari 24 pertandingan tandang di Eropa, termasuk kekalahan memalukan dari Mura (Slovenia) dan Pacos de Ferreira (Portugal).

“Bertanding tandang di Eropa selalu jadi tantangan,” ujar Postecoglou saat sesi latihan terakhir di Frankfurt. Ia tetap tenang, tidak menyalahkan situasi atau memancing polemik.

“Pengalaman yang kami dapat tahun ini sangat berguna. Banyak pemain muda kami mendapatkan pengalaman berharga, dan itu akan sangat membantu ke depannya.”

Sayangnya, Son Heung-min tak bisa ikut terbang ke Jerman. Cedera kaki yang membuatnya absen saat kalah 4-2 dari Wolves masih terasa sakit saat mencoba berlatih Selasa lalu, dan akhirnya diputuskan untuk beristirahat di London.

Kabar baiknya, Dejan Kulusevski kembali dari cedera kaki dan tampil sebagai pemain pengganti di laga melawan Wolves. Kevin Danso pun sudah pulih dari masalah hamstring, membuat skuad Spurs kali ini nyaris sepenuhnya fit — sesuatu yang jarang terjadi musim ini.

“Ini sangat positif,” kata Postecoglou. “Saat kami bisa berkumpul lengkap, rasanya skuad muda ini benar-benar menjanjikan untuk dibangun ke depannya. Atmosfer di ruang ganti juga terasa berbeda. Semua pemain antusias menyambut laga ini.”

Ia menambahkan, “Banyak pemain yang harus berjuang sendirian saat cedera. Itu menguras mental dan memengaruhi suasana tim. Tapi sekarang, kami bisa rasakan kebersamaan itu lagi.”

Momen Penentuan untuk Tottenham dan Ange

Musim Spurs di Premier League memang berantakan. Mereka sudah kalah 17 kali dan tercecer di posisi 15 klasemen, dengan para suporter lebih banyak melampiaskan kemarahan pada Daniel Levy, sang ketua klub, ketimbang pada Postecoglou.

Kepercayaan terhadap proyek ini pun mulai luntur. Namun, asa terakhir tetap ada. Spurs sempat menunjukkan tanda-tanda membaik di leg pertama melawan Frankfurt. Sayangnya, performa itu menghilang total saat tim lapis kedua mereka tampil mengecewakan di Molineux, akhir pekan lalu.

Kini, semuanya tergantung pada laga ini. Ange — bukan Daniel Levy — yang harus turun langsung menghadapi amukan Frankfurt. Meski begitu, sang pelatih tetap menegaskan bahwa laga ini adalah soal kesempatan, bukan pelarian. Kesempatan untuk menembus semifinal dan bertemu pemenang antara Lazio atau Bodo/Glimt.

“Tidak ada beban di pundak saya, tidak ada kecemasan,” tegas Postecoglou. “Apa pun yang terjadi musim ini, kami tinggal satu kemenangan lagi menuju semifinal kompetisi besar.”