Gilabola.com – Pertandingan antara Manchester United dan FC Twente di Old Trafford berakhir dengan hasil imbang 1-1 pada laga Liga Europa, yang membuat Erik ten Hag merasa sangat kecewa.
Christian Eriksen membawa United unggul di babak pertama dengan gol cantiknya, namun Sam Lammers dari Twente menyamakan kedudukan di babak kedua setelah memanfaatkan kesalahan di lini pertahanan United. Ini bukan hasil yang diharapkan oleh Ten Hag, terutama karena United menguasai permainan di awal laga.
Ten Hag menyatakan bahwa timnya tampil tidak konsisten. Setelah unggul di babak pertama, United tampaknya menurunkan intensitas permainan mereka, yang akhirnya memberikan ruang bagi Twente untuk bangkit.
Pelatih asal Belanda ini mengatakan bahwa timnya harus terus mendorong permainan hingga mencetak gol kedua untuk mengamankan kemenangan. Namun, hal tersebut tidak dilakukan oleh para pemain, dan Twente berhasil menyamakan kedudukan melalui serangan balik cepat.
Salah satu momen krusial dalam pertandingan tersebut adalah ketika pemain Twente, Bart van Rooij, berhasil menggiring bola melewati beberapa pemain United tanpa ada yang mampu menghentikannya.
Ketika Manuel Ugarte mencoba menjegalnya, bola jatuh ke Eriksen, namun gelandang asal Denmark tersebut kehilangan kontrol, dan Sam Lammers dengan cepat mengambil keuntungan dari kesalahan tersebut untuk mencetak gol penyama. Ten Hag mengkritik keras hal ini, menyebutkan bahwa timnya tidak boleh memberikan ruang sebesar itu kepada lawan.
Meskipun Manchester United masih memiliki beberapa peluang melalui Harry Maguire dan Bruno Fernandes, mereka tidak mampu mengonversi peluang tersebut menjadi gol kemenangan yang dibutuhkan.
Ten Hag mengakui bahwa timnya masih perlu bekerja lebih keras untuk membangun fondasi yang kuat dan lebih konsisten dalam setiap pertandingan. Menurutnya, penting bagi United untuk mencetak gol kedua agar tidak memberikan kesempatan bagi lawan untuk bangkit kembali.
Ten Hag juga menyebutkan bahwa gol yang dicetak Twente seharusnya bisa dihindari. Dia merasa frustrasi karena pemain-pemain United membiarkan lawan terlalu bebas bergerak, sesuatu yang menurutnya tidak dapat diterima di level kompetisi seperti Liga Europa.
Baginya, setelah unggul 1-0, tim seharusnya tetap menjaga intensitas dan berusaha menambah gol karena unggul satu gol masih jauh dari aman, bukan malah kehilangan fokus.
Selain itu, Ten Hag juga menekankan pentingnya belajar dari kesalahan ini dan memastikan bahwa di pertandingan berikutnya tim tidak lagi melakukan kesalahan serupa. Dia menyatakan bahwa fokus tim harus tetap pada peningkatan performa dan memastikan konsistensi di setiap pertandingan.
Meskipun hasil ini mengecewakan, Ten Hag menambahkan bahwa kembalinya Rasmus Hojlund memberikan angin segar bagi lini serang United. Hojlund, yang baru pulih dari cedera, diharapkan segera kembali ke kondisi terbaiknya dan mampu memberikan kontribusi lebih besar dalam pertandingan-pertandingan berikutnya.
Ten Hag optimistis bahwa Hojlund bisa menjadi solusi untuk masalah penyelesaian akhir United yang sering kurang efektif. Dengan hasil imbang ini, Manchester United harus segera bangkit dan memperbaiki performa mereka jika ingin bersaing di kompetisi Eropa musim ini.