Thomas Tuchel Ungkap Alasan Kekalahan Timnas Inggris dari Senegal

Gilabola.com – Pelatih kepala timnas Inggris, Thomas Tuchel, menyebut kekalahan 1-3 dari Senegal sebagai hasil yang “mengecewakan”, dan mengakui timnya dihukum oleh lawan yang bermain lebih baik.

Kurang Aktif, Terlalu Pasif

Dalam pertandingan persahabatan internasional yang digelar di City Ground, markas Nottingham Forest, Inggris tak mampu tampil maksimal saat menghadapi Senegal. Tuchel merasa pasukannya seperti “membeku” dan kurang inisiatif dalam sebagian besar laga.

“Aku tidak yakin kami tidak layak mendapat hasil yang lebih baik, tapi rasanya kami terlalu pasif untuk waktu yang lama selama pertandingan,” ujar Tuchel pasca-laga.

Senegal mulai mengubah jalannya pertandingan di babak kedua, tepatnya saat Habib Diarra mencetak gol yang membuat mereka unggul 2-1 di menit ke-60. Tuchel pun menyoroti momen itu sebagai titik balik yang membuat Inggris tertinggal secara mental maupun taktis.

“Kami bertahan cukup baik untuk sebagian besar babak pertama,” katanya. “Tapi justru periode terbaik kami datang saat kami sudah tertinggal 2-1.”

Ia juga menilai bahwa dua gol pertama Senegal adalah gol yang seharusnya bisa dicegah. “Itu gol-gol mudah yang harusnya bisa kami pertahankan lebih baik. Tapi setelah tertinggal, saya melihat reaksi positif: kami jadi lebih aktif, lebih bebas, lebih mengalir, dan lebih agresif menyerang.”

Kontroversi VAR: Gol Bellingham Dianulir

Sempat ada harapan ketika Jude Bellingham mencetak gol penyeimbang, namun VAR menganulirnya karena handball oleh Levi Colwill dalam proses build-up. Keputusan itu diprotes oleh para pemain Inggris dan bahkan membuat Bellingham melampiaskan kekesalan usai laga. Tuchel juga memberikan komentar atas keputusan tersebut.

“Saya baru melihat tayangannya,” ungkapnya. “Sepertinya itu lebih mengenai bahu daripada tangan.”

Ivan Toney, Andalan di Situasi Genting

Striker Ivan Toney tampil sebagai pemain pengganti di menit ke-88, menggantikan Myles Lewis-Skelly. Penyerang berusia 29 tahun itu dipanggil kembali ke skuad untuk laga bulan Juni, dan Tuchel menyebutnya sebagai “spesialis” untuk fase akhir pertandingan.

“Ivan adalah tipe pemain yang cocok untuk situasi-situasi seperti ini,” jelas Tuchel. “Kami menciptakan banyak peluang lewat Morgan Gibbs-White, Eberechi Eze, Morgan Rogers, dan Jude dalam posisi yang cair. Ivan kuat jika kami memasukkan banyak bola ke dalam kotak penalti, dan itu yang terjadi setelah menit ke-80.”

Sayangnya, momentum positif itu terhenti ketika gol penyeimbang yang dicetak Bellingham dibatalkan. “Kami sudah bersiap, kami mencetak gol, tapi kemudian dianulir. Jadi semua terlambat dari yang kami harapkan. Tapi perannya jelas – kehadiran di kotak penalti dan ancaman di menit akhir.”

Laga Selanjutnya: Andorra dan Serbia Menanti

Tuchel dan skuad Inggris akan berkumpul kembali pada bulan September untuk melanjutkan kampanye kualifikasi Piala Dunia 2026. Mereka dijadwalkan menghadapi Andorra di Villa Park, sebelum bentrok penting melawan Serbia di fase selanjutnya.