
Gilabola.com – Barcelona berhasil menang 2-0 di kandang klub tier ke empat, Guadalajara, di ajang Copa del Rey. Namun ada tiga hal yang barangkali kita lewatkan dari laga tersebut.
Perjalanan Barcelona di Copa del Rey Jarang Sekali Mudah
Di markas Guadalajara, tim asuhan Hansi Flick itu terseret dalam pertarungan yang keras, duel fisik dan penuh emosi yang menuntut lebih dari sekedar keunggulan teknis.
Meskipun Barca akhirnya menang, kenyataannya tim Catalan itu harus berjuang keras untuk lolos melawan tim tuan rumah, yang bertekad mengukir sejarah di ajang Copa del Rey.
Pertandingan tersebut semula tampak akan berlanjut ke babak perpanjangan waktu, sebelum akhirnya Andreas Christensen berhasil memecah kebuntuan di menit ke-76.
Tuan rumah gagal mengejar, Marcus Rashford kemudian menggandakan skor Barca tepat di menit ke-90, dan memastikan Barca lolos ke babak berikutnya.
Namun, Barcelona merasa bahwa malam itu bisa saja keberhasilan tersebut lepas dari genggaman mereka.
Di luar dua gol dan lolos ke fase berikutnya, beberapa momen serta alur cerita penting dalam laa tersebut sebagian besar luput dari perhatian publik.
Fans Mengantre Berjam-jam di Tengah Kekacauan dan Guyuran Hujan
Tandang Barcelona ke Guadalajara merupakan momen bersejarah, dan kota itu memperlakukan kedatangan tim Catalan tersebut seperti itu.
Bagi banyak penduduk setempat, laga kontra Barca itu merupakan acara olahraga terbesar yang pernah mereka saksikan.
Untuk penuhi permintaan yang belum pernah terjadi sebelumnya, klub itu bahkan izinkan pemasangan tiga tribun sementara tambahan, dan tingkatkan kapasitas Estadio Pedro Escartín dari 6.000 menjadi 8.500 penonton.
Semua tiket lalu terjual habis, tapi tak adanya nomor tempat duduk mengubah proses masuk para penonton itu menjadi mimpi buruk logistik.
Orang-orang sudah mulai mengantre sejak pukul tiga sore, dan berdiri di bawah guyuran hujan selama berjam-jam, seperti penonton konser yang menunggu pintu dibuka.
Frustrasi dengan cepat meningkat, terutama ketika laga ditunda selama 30 menit karena izin Perlindungan Sipil yang belum dikeluarkan untuk membuka tribun tambahan.
Kekhawatiran polisi atas potensi lonjakan massa menyebabkan gerbang tetap tertutup hingga pukul setengah delapan malam. Bahkan saat itupun, hanya satu dari tribun sementara yang akhirnya dibuka.
Dua tiket lainnya tak pernah disetujui tepat waktu, yang berarti sekitar 500 suporter yang memiliki tiket tak bisa memasuki stadion sama sekali.
Lamine Yamal Jadi Sasaran dalam Suasana Penuh Permusuhan
Kedekatan Guadalajara dengan Madrid memastikan kehadiran fans Real Madrid dalam jumlah besar di tribun, dan pengaruh mereka sangat terasa di sepanjang pertandingan.
Khususnya Lamine Yamal, yang jadi titik fokus permusuhan yang terus-menerus. Setiap kali ia menyentuh bola, terdengar siulan dari tribun penonton, dan itu sama seperti sambutan yang pernah ia terima di Bernabeu sebelumnya. Dari tribun, nyanyian yang biasanya dikaitkan dengan kandang Real Madrid bahkan ikut bergema.
Yamal pun lakoni malam yang berat di lapangan. Ia bermain penuh selama 90 menit dalam kondisi dingin yang beku, berulang kali dilanggar pemain Guadalajara, dan kesulitan menemukan momen penentu yang sering ia hasilkan.
Di akhir babak kedua, rasa frustrasi itu memuncak saat Yamal melepas sarung tangannya dan dengan marah melemparkannya ke lapangan setelah upaya serangan yang kemnbali dilakukannya gagal.
Kembaran Vinicius Junior Curi Perhatian di luar lapangan
Dengan Real Madrid yang akan hadapi Talavera dini hari nanti, banyak yang berasumsi Vinicius Junior akan fokus pada komitmennya sendiri.
Namun ‘kehadirannya’ di Pedro Escartín menimbulkan kehebohan – meski kemudian terungkap bahwa itu sama sekali bukan Vinicius.
Sebaliknya, para penggemar malah berfoto dengan Ricardo Rincon, seorang pria yang terkenal mirip Vinicius dan hadir dalam pertandingan dengan mengenakan kaus CD Guadalajara.
Duduk di dekat area pers bersama teman-temannya, Rincon dengan senang hati berpose untuk foto dan menikmati perhatian yang diberikan.
Pada akhirnya, Barcelona lolos ke babak selanjutnya, tapi ini bukanlah pertandingan Copa del Rey biasa. Ini menjadi pengingat bahwa dalam kompetisi ini, gengsi tidak berarti banyak begitu pertandingan dimulai.
Pendapat Kami
Barcelona hadapi laga sulit di kandang Guadalajara, yang nyatanya sulit dikalahkan, meskipun Barca akhirnya tampil sebagai pemenang. Tiga hal yang muncul di belakang ‘momen bersejarah’ bagi fans tuan rumah ini, jadi salah satu pembeda bagi kedua tim.
