Tiga Perubahan Besar yang Akan Dibawa Thomas Tuchel untuk Inggris, Siap Menangi Piala Dunia 2026!

Gilabola.com – Penunjukan Thomas Tuchel sebagai pelatih timnas Inggris menggantikan Gareth Southgate menimbulkan berbagai reaksi di kalangan publik. Meskipun Tuchel baru saja mengalami masa sulit di Bayern, banyak yang percaya bahwa dia memiliki kemampuan yang lebih dari cukup untuk membawa Three Lions mencapai kejayaan.

Tuchel sendiri dikenal sebagai pelatih yang tajam secara taktik dan memiliki rekam jejak kesuksesan di beberapa klub besar Eropa, termasuk Chelsea dan Paris Saint-Germain (PSG).

Di sini kita akan membahas beberapa perubahan yang bisa dilakukan juru taktik Jerman itu untuk membawa timnas Inggris meraih gelar yang selama ini mereka impikan, dengan dia akan mulai bekerja pada 2025 dan targetnya adalah Piala Dunia 2026.

1. Fleksibilitas Taktik yang Dinamis

Salah satu keunggulan utama Tuchel dibandingkan dengan Southgate adalah kemampuannya untuk menyesuaikan taktik tim sesuai dengan lawan yang dihadapi. Tuchel dikenal sebagai pelatih yang tidak terikat pada satu gaya permainan tertentu.

Sebaliknya, dia mampu mengadaptasi strateginya berdasarkan situasi di lapangan. Di berbagai klub yang pernah dia tangani, seperti Borussia Dortmund, PSG, dan Chelsea, Tuchel kerap menggunakan formasi yang berbeda sesuai dengan kekuatan dan kelemahan lawan.

Dalam setiap pertandingan, Tuchel akan menyesuaikan pendekatan timnya untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Sebagai contoh, ketika melatih Chelsea, dia pernah menggunakan formasi 3-4-3 atau 3-5-2, sementara di PSG, dia menerapkan formasi 4-3-1-2 atau 4-2-2-2.

Kemampuan untuk beradaptasi ini memberikan dimensi taktis yang lebih besar kepada timnya, sesuatu yang jarang dilakukan oleh Southgate yang cenderung hanya merespons taktik lawan tanpa membuat perubahan proaktif.

Tuchel telah menunjukkan kemampuan ini dalam pertandingan-pertandingan besar. Dia adalah satu-satunya manajer yang pernah membawa PSG ke final Liga Champions, dan dia memimpin Chelsea meraih kemenangan atas Manchester City di final Liga Champions 2021. Dengan fleksibilitasnya, dia dapat memaksimalkan potensi skuad Inggris dan membuat mereka lebih kompetitif di turnamen besar.

2. Kemampuan Membuat Penyesuaian di Tengah Pertandingan

Salah satu kelemahan Southgate yang paling sering disebutkan adalah ketidakmampuannya untuk membuat perubahan signifikan di tengah pertandingan.

Southgate seringkali hanya melakukan pergantian pemain, tanpa melakukan penyesuaian taktis yang mendalam. Sebaliknya, Tuchel dikenal sebagai pelatih yang berani mengubah strategi permainan selama pertandingan berlangsung.

Sebagai seorang pelatih, Tuchel selalu siap untuk bereaksi cepat jika ada taktik lawan yang tak terduga. Dia merupakan pemikir taktik yang cepat, mampu memperbaiki kesalahan awalnya, dan melakukan penyesuaian yang dibutuhkan demi keberhasilan timnya. Di level internasional, di mana kesalahan sekecil apa pun dapat berakibat fatal, kemampuan ini sangat penting.

Sebagai contoh, dalam pertandingan fase gugur, Tuchel tidak segan-segan mengubah susunan pemain atau bahkan mengubah formasi untuk menekan lawan. Kemampuan untuk bereaksi dengan cepat dan membuat keputusan taktis yang tepat dapat memberikan Inggris keunggulan dalam situasi sulit.

3. Tidak Ragu Meninggalkan Pemain Bintang

Di bawah kepemimpinan Tuchel, Inggris kemungkinan akan melihat pendekatan yang lebih berani dalam pemilihan pemain. Jika Southgate kadang-kadang terlalu bergantung pada pemain bintang, Tuchel tidak akan ragu untuk meninggalkan mereka jika tidak sesuai dengan rencana taktis yang lebih besar. Dalam pandangannya, keseimbangan taktis tim jauh lebih penting daripada sekadar memaksakan semua pemain bintang ke dalam satu susunan pemain.

Tuchel pernah menunjukkan pendekatan ini saat menangani PSG, di mana dia berhasil menemukan keseimbangan dalam tim yang dipenuhi pemain bintang, sesuatu yang tidak dapat dicapai oleh pelatih lain sebelumnya.

Demikian pula, jika ada pemain Inggris yang dianggap tidak memberikan kontribusi maksimal, Tuchel tidak akan ragu untuk menggantikannya demi kepentingan tim.

Pendekatan seperti ini mungkin mengejutkan beberapa pihak, terutama media dan fans yang terbiasa dengan pemilihan pemain berdasarkan popularitas. Namun, Tuchel tidak akan terpengaruh oleh tekanan luar dan akan fokus pada hasil akhir, yaitu kemenangan untuk Inggris.