Site icon Gilabola.com

Tottenham Terancam Jungkir Balik Main di Leg Kedua Semifinal Liga Europa!

Aspmyra Stadion lokasi pertandingan antara Bodo/Glimt vs Tottenham Hotspur di leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025

Aspmyra Stadion lokasi pertandingan antara Bodo/Glimt vs Tottenham Hotspur di leg kedua semifinal Liga Europa 2024/2025

Gilabola.com – Tottenham Hotspur akan menjalani leg kedua semifinal Liga Europa menghadapi Bodo/Glimt pada Jumat dini hari 02.00 WIB. Laga ini akan digelar di Aspmyra Stadion, markas klub Norwegia yang terletak sekitar 200 km di utara Lingkar Arktik.

Bermain di sana bukan perkara mudah. Bulan lalu, Lazio merasakan langsung kerasnya kondisi ekstrem di Bodo.

Mereka disambut badai salju dan suhu di bawah nol saat bertandang di leg pertama perempat final. Traktor harus turun ke lapangan untuk membersihkan salju agar pertandingan bisa digelar. Namun, meski demikian, Lazio takluk 0-2.

Hal serupa juga pernah dialami oleh Jose Mourinho bersama AS Roma dan Ange Postecoglou saat masih menukangi Celtic. Kini, giliran Postecoglou — kini melatih Tottenham — yang kembali menghadapi kutukan dinginnya Aspmyra.

Cuaca Bersahabat, Tapi Angin Kencang Menanti

Berita baik bagi Tottenham, suhu diperkirakan lebih ramah, sekitar 5 derajat Celsius dan tanpa salju. Namun, letak geografis stadion yang berada di dekat pesisir membuat angin kencang menjadi ancaman nyata.

Bek Bodo/Glimt, Jostein Gundersen, tak ragu menyebut ini sebagai keuntungan besar untuk timnya.

“Kami bukan lawan paling menarik untuk dihadapi. Stadion kami kecil, dingin, dan berangin. Itu keunggulan kami. Cuaca dan dingin bisa menakut-nakuti lawan,” ujarnya kepada BBC World Service.

Aspmyra yang hanya berkapasitas 8.500 penonton memang jauh dari gemerlap stadion Liga Inggris. Tapi atmosfer dan kondisi ekstremnya bisa mengubah arah pertandingan.

Rumput Sintetis dan Permainan yang Berbeda

Selain cuaca dan angin, faktor lapangan buatan (artificial turf) juga menjadi tantangan tersendiri. Permukaan sintetis membuat bola bergerak lebih cepat dan memantul berbeda dibanding rumput alami yang biasa digunakan klub-klub Inggris.

Gelandang Spurs, Dejan Kulusevski, menyadari hal itu akan memengaruhi permainan.

“Ini sepak bola yang berbeda. Tapi dalam hidup, kita harus menyesuaikan diri untuk menang, dan kami harus melakukan itu,” ujarnya.

Bek Bodo, Odin Bjortuft, menambahkan bahwa bola yang meluncur cepat membuat sulit bagi bek lawan untuk menjaga striker mereka. Ia menilai kondisi ini menjadi keuntungan utama bagi timnya di laga kandang.

Pengalaman vs Perubahan: Arsenal Pernah Menang di Bodo

Tottenham memang harus waspada. Klub-klub seperti Porto, Besiktas, Twente, hingga Olympiakos semuanya pernah takluk di Aspmyra dalam musim ini. Namun, Spurs bisa berharap dari contoh rival sekota mereka, Arsenal, yang pada 2022 pernah menang 1-0 di Bodo lewat gol Bukayo Saka.

Meski begitu, Bjortuft memperingatkan bahwa Bodo/Glimt kini jauh lebih matang dari waktu itu.

“Setelah laga lawan Arsenal, kami bermain di banyak laga Eropa besar. Kami lebih dewasa sekarang dan belajar banyak dari pengalaman itu.”

Tottenham Waspada, Meski Unggul Agregat

Spurs datang ke Bodo dengan modal kemenangan 3-1 di leg pertama, namun mereka tahu laga ini tak bisa dianggap enteng.

Mereka pernah merasakan sulitnya bermain di rumput sintetis saat menghadapi Tamworth di FA Cup, di mana mereka harus menunggu hingga babak tambahan dan gol bunuh diri lawan untuk memastikan kemenangan 3-0.

Dengan final Liga Europa di depan mata, Spurs harus mampu mengatasi semua tantangan — dari suhu dingin, angin kencang, hingga permukaan lapangan yang tidak biasa — jika ingin memastikan satu tempat di partai puncak.

Exit mobile version