Gilabola.com – Real Madrid harus menavigasi laga penting melawan Paris Saint-Germain dalam semifinal Piala Dunia Antar Klub malam ini, di tengah gangguan cuaca yang sempat menunda penerbangan mereka dari Miami ke New York.
Di balik drama logistik itu, sorotan kini tertuju pada pelatih Xabi Alonso yang dihadapkan pada keputusan krusial untuk menghadapi laga ini, terutama di lini belakang.
Ketiadaan Dean Huijsen akibat kartu merah langsung saat menghadapi Borussia Dortmund di babak perempat final menjadi pukulan besar bagi struktur permainan Real Madrid.
Huijsen, meski baru bergabung, telah menjadi kunci dalam proses build-up tim dari belakang, memberikan ketenangan dan distribusi bola yang rapi di bawah tekanan.
Dengan Huijsen absen, Antonio Rudiger hampir pasti mengisi satu slot bek tengah. Namun, pertanyaan besar muncul tentang siapa yang akan mendampinginya.
Raul Asencio menjadi pilihan alami, tetapi penampilannya yang menurun sepanjang turnamen membuat posisinya tidak aman. Kesalahan-kesalahan yang dia lakukan telah merugikan lini pertahanan Madrid, dan tekanan tinggi dari PSG dapat menjadi ujian berat baginya.
Enrique Menunggu Momen, Alonso Ditantang Temukan Solusi
Dalam kondisi seperti ini, Alonso kemungkinan akan melirik Aurelien Tchouameni sebagai alternatif darurat. Gelandang asal Prancis tersebut pernah diturunkan sebagai bek tengah dan memiliki kualitas distribusi bola serta ketenangan yang dibutuhkan.
Namun, menggeser Tchouameni ke lini belakang bisa melemahkan sektor tengah Madrid, wilayah krusial dalam menghadapi dominasi penguasaan bola PSG.
Luis Enrique, pelatih PSG, diyakini akan mengincar celah ini. Dikenal sebagai pelatih yang cermat dalam mengidentifikasi titik lemah lawan, Enrique sebelumnya pernah membuat Ronald Araujo kerepotan dengan tekanan terarah dari lini depan. Jika Madrid gagal membangun permainan dari belakang, hal itu bisa menjadi titik balik yang menentukan hasil laga.
Dalam konferensi pers pra-pertandingan, Enrique menghindari provokasi, tetapi mengakui bahwa pertandingan ini akan sangat spesial. Dia menyebut bahwa jika timnya sudah mencapai tahap ini, berarti mereka telah melakukan banyak hal dengan benar.
Enrique juga memuji Real Madrid sebagai lawan yang sangat kuat dan menyebut mereka sulit untuk dianalisis. Mengenai Xabi Alonso, dia bahkan mengatakan bahwa mantan rekan setimnya itu memiliki semua yang dibutuhkan untuk sukses di klub sebesar Madrid.
Kedua tim membawa misi besar ke New York. Real Madrid, yang tampil gemilang sejauh ini, masih dipandang sebagai favorit, sementara PSG mengincar pembuktian setelah perombakan pasca-kepergian Kylian Mbappe.