Gilabola.com – Real Madrid bersiap menghadapi Juventus dalam laga krusial babak gugur Piala Dunia Antar Klub, dan pelatih Xabi Alonso menegaskan bahwa timnya tidak akan meremehkan lawan asal Italia tersebut.
Alonso menyampaikan bahwa begitu lolos dari fase grup, setiap pertandingan terasa seperti final. Dia juga menyebut bahwa Juventus tetaplah Juventus, sebuah klub bersejarah di sepak bola Eropa yang layak dihormati.
Komentar tersebut muncul menjelang laga yang diperkirakan bakal menjadi ujian besar bagi kedua tim. Juventus memang sempat tampil impresif di dua pertandingan awal fase grup, tetapi kekalahan dari Manchester City di laga terakhir menimbulkan keraguan akan kemampuan mereka bersaing di level tertinggi.
Meski demikian, perlu dicatat bahwa mereka memilih mengistirahatkan sejumlah pemain utama dalam pertandingan tersebut karena mereka sudah memastikan diri lolos ke babak 16 besar.
Juventus datang ke laga ini dengan tekad tinggi untuk membungkam kritik. Meskipun tidak sebrilian Real Madrid secara individu, semangat kolektif dan kedalaman taktik mereka menjanjikan pertarungan sengit.
Para pemainnya tentu menyadari bahwa ini adalah kesempatan emas untuk menunjukkan bahwa mereka mampu menaklukkan raksasa Eropa seperti Real Madrid di panggung sepak bola dunia.
Real Madrid di Atas Angin
Sementara itu, Real Madrid datang ke laga ini dengan modal kemenangan meyakinkan 3-0 atas Salzburg—pertandingan yang dianggap sebagai penampilan terbaik mereka sejauh ini di bawah arahan Alonso.
Meski babak kedua tidak semenggigit babak pertama, kemenangan tersebut menandai peningkatan performa yang signifikan dan memberi sinyal bahwa Los Blancos siap melaju lebih jauh.
Namun, sorotan juga tertuju pada keputusan Alonso di lini pertahanan. Dalam laga sebelumnya, dia memainkan taktik dengan tiga bek, menempatkan Aurelien Tchouameni diapit oleh Dean Huijsen dan Antonio Rudiger.
Raul Asencio yang sempat absen karena cedera kini sudah kembali, tetapi laporan dari AS menyebutkan bahwa Alonso kemungkinan besar tetap akan mempertahankan Rudiger di starting XI.
Keputusan ini menimbulkan sejumlah spekulasi. Ada yang menilai Alonso ingin memberi pelajaran kepada Asencio atas penampilannya yang buruk dalam dua laga sebelumnya.
Ada juga yang beranggapan bahwa Alonso kini menganggap Huijsen dan Rudiger sebagai dua bek terbaik yang dia miliki. Atau bisa saja ini hanya upaya pelatih untuk membangun kembali kebugaran penuh Rudiger menjelang laga-laga penting berikutnya.
Apa pun alasannya, satu hal yang pasti adalah tekanan di lini belakang Madrid makin tinggi. Jika Asencio ingin kembali mendapatkan tempatnya, dia harus menunjukkan performa yang konsisten.