
Gilabola.com – AC Milan mulai mempertanyakan peran Christopher Nkunku hanya beberapa bulan setelah transfer mahalnya, namun kemungkinan hengkang pada Januari dinilai kecil karena risiko kerugian finansial.
Sementara itu, di sisi lain, Fikayo Tomori kembali menemukan performa terbaik bersama Massimiliano Allegri dan tetap menjaga peluang tampil di Piala Dunia bersama Inggris.
Keraguan terhadap Nkunku tidak sepenuhnya berkaitan dengan kualitas individu, melainkan lebih pada tugas yang diberikan kepadanya di lapangan yang dinilai tidak selaras dengan karakter permainan alaminya.
Milan mendatangkan Nkunku pada musim panas dengan nilai sekitar 42 juta euro termasuk bonus, sebuah investasi besar yang sejak awal diharapkan memberi dampak instan pada sektor serang.
Namun, penggunaan Nkunku sebagai penyerang tengah memunculkan tanda tanya karena peran tersebut bukanlah posisi utama yang biasa dia jalani sepanjang kariernya.
Nkunku dikenal sebagai pemain menyerang fleksibel, tetapi bukan penyerang klasik yang hidup di kotak penalti dan fokus pada duel fisik dengan bek lawan. Dalam beberapa laga, dia berusaha menyesuaikan diri dengan kebutuhan taktik tim, meski hal itu membuat kontribusinya terlihat tidak maksimal.
Situasi ini memunculkan perdebatan internal mengenai apakah perencanaan transfer sejak awal sudah mempertimbangkan peran terbaik bagi Nkunku di sistem permainan Milan.
Secara teori, menjual Nkunku pada Januari bisa menjadi opsi jika Milan mampu menutup sebagian besar biaya transfer yang sudah dikeluarkan. Masalahnya, menjual pemain mahal hanya beberapa bulan setelah didatangkan berpotensi menimbulkan kerugian finansial yang signifikan bagi klub.
Kondisi tersebut membuat ruang gerak Milan di bursa transfer musim dingin menjadi sangat terbatas, kecuali muncul pembeli dengan tawaran yang benar-benar sesuai harapan klub.
Tanpa skenario itu, Milan sulit melakukan perubahan besar di lini depan, termasuk membuka jalan bagi opsi lain yang sempat dikaitkan seperti Gabriel Jesus, terlepas dari keberadaan Niclas Füllkrug.
Tomori Bangkit dan Fokus ke Target Besar
Berbeda dengan situasi Nkunku, Fikayo Tomori justru mengalami kebangkitan setelah melewati beberapa musim yang tidak stabil di San Siro. Bek asal Inggris tersebut kembali menjadi pilihan utama di jantung pertahanan sejak Massimiliano Allegri mengambil alih kursi pelatih Milan.
Konsistensi bermain ini membuat Tomori semakin percaya diri untuk kembali bersaing memperebutkan tempat di skuad Inggris jelang Piala Dunia.
Tomori menilai ambisi tampil di Piala Dunia masih sangat realistis, terlebih dengan performa tim yang membaik dan peluang meraih gelar domestik.
Dia juga memahami bahwa persaingan di lini belakang Inggris sangat ketat, dengan banyak nama yang tampil reguler di level tertinggi. Meski begitu, Tomori merasa tetap diperhatikan oleh pelatih Inggris, Thomas Tuchel, yang secara rutin memantau performa Milan.
Komunikasi antara Tuchel dan Tomori terus terjalin, dengan pesan utama agar dia mempertahankan level permainan saat ini bersama Rossoneri.
Tomori melihat fakta bahwa beberapa pemain Milan lain mendapat panggilan timnas sebagai sinyal positif bahwa performa di klub Italia tetap masuk radar tim nasional Inggris.
Pendapat Kami:
Menurut kami, keraguan Milan terhadap peran Nkunku lebih mencerminkan kesalahan perencanaan taktik ketimbang kegagalan pemain, sementara kebangkitan Tomori menunjukkan betapa pentingnya kecocokan sistem dan kepercayaan pelatih dalam memaksimalkan potensi seorang pemain.
