Entah mengapa Massimiliano Allegri memerintahkan Angel Di Maria untuk bermain lebih ke dalam. Sebagai akibatnya kaki kirinya yang lebih kuat tak bisa dimaksimalkan dalam hasil imbang 1-1 di kandang Fiorentina, Sabtu malam.
Angel Di Maria bermain lebih ke tengah dalam formasi empat atau lima pemain pada jarak dekat, formasi kesukaan Allegri, namun gagal memaksimalkan kekuatan kaki kirinya seperti saat ia mencetak satu gol dan satu assist dalam kemenangan laga perdana Liga Italia dengan skor 3-0 atas Sassuolo, pertengahan Agustus 2022 lalu.
Sebagai akibatnya pemain Argentina berusia 34 tahun itu ditarik keluar pada awal babak kedua dan digantikan oleh Mattia De Sciglio yang sebenarnya lebih merupakan pemain belakang dan dipaksakan menjadi winger di posisi kanan.
Dari sudut pandang Di Maria, pergantian pada awal babak kedua laga Sabtu malam (3/9) itu merupakan suatu penghinaan. Bisa dilihat sebagai tanda ia tidak becus bermain. Selama laga babak pertama di Stadio Artemio Franchi di kota Florence ini, Di Maria terus menerus menjaga suplai bola dengan passing-passing ke-dan-dari Leandro Paredes, Weston McKennie dan Arkadiusz Milik.
Si bintang Polandia yang baru satu minggu datang dari Olympique Marseille tersebut, menyumbangkan satu gol bagi Juventus pada menit kesembilan, dengan assist datang dari Filip Kostic di sisi kiri lapangan.
Bianconeri beruntung satu tendangan penalti oleh bekas pemain Real Madrid Luka Jovic gagal bersarang di gawang Mattia Perin pada akhir babak pertama, setelah Cristian Kouame menyamakan skor 1-1 bagi tuan rumah Fiorentina.
Hasil imbang ini berdampak besar bagi La Vecchia Signora. Seharusnya mereka bisa mengambil alih puncak klasemen Serie A dengan 11 poin, tetapi kini tertahan di posisi keempat dengan hanya 9 poin saja. Sementara itu Viola masih berada di ranking 10 dengan 6 poin.