Balasan Nyinyir Guardiola Usai Dituduh Capello Sebagai Penghancur Sepak Bola Italia!

Gilabola.com – Pep Guardiola merespons pernyataan pedas Fabio Capello yang menyebutnya arogan dan menyalahkan dirinya atas kehancuran sepak bola Italia.

Manajer Manchester City itu menanggapi tuduhan tersebut dengan santai, namun tetap menegaskan bahwa pengaruhnya telah meningkatkan standar kompetisi di Premier League.

Dalam wawancara dengan media Spanyol El Mundo, Capello menyatakan bahwa keangkuhan Guardiola telah membuatnya kehilangan beberapa gelar Liga Champions.

Ia juga mengklaim bahwa gaya permainan berbasis penguasaan bola yang diterapkan Guardiola telah “merusak” sepak bola Italia, karena banyak pelatih mencoba meniru taktiknya tanpa memiliki pemain yang cukup bagus.

Guardiola, yang telah membawa Manchester City meraih enam gelar Premier League dan satu trofi Liga Champions sejak bergabung pada 2016, membalas tuduhan itu dengan menyoroti bagaimana level kompetisi di Inggris meningkat pesat selama dirinya melatih.

“Jika Fabio Capello, salah satu pelatih hebat sepanjang masa, mengatakan itu, saya tidak melihatnya sebagai kesombongan. Saya hanya berpikir bahwa kami telah membantu meningkatkan standar Premier League,” ujar Guardiola dalam konferensi pers.

Guardiola menegaskan bahwa keberhasilannya di Inggris telah memaksa klub-klub lain untuk terus berbenah. Ia mencontohkan bagaimana tim-tim seperti Brighton, Bournemouth, dan Fulham kini memiliki struktur dan kualitas yang jauh lebih baik dibandingkan ketika ia pertama kali tiba di Inggris.

“Saya telah berada di sini selama sembilan tahun, saya adalah pelatih tertua di Premier League sekarang. Saya bisa melihat bagaimana liga ini berkembang dengan pesat. Ini luar biasa dan sangat bagus untuk Premier League,” tambahnya.

Capello vs Guardiola: Perseteruan Lama yang Kembali Memanas

Ini bukan pertama kalinya Guardiola dan Capello berselisih. Keduanya memiliki filosofi sepak bola yang berbeda ketika Guardiola masih bermain di AS Roma di bawah asuhan Capello lebih dari dua dekade lalu.

Capello yang terkenal dengan gaya pragmatisnya tidak menemukan peran yang cocok untuk Guardiola, yang saat itu lebih mengandalkan penguasaan bola dan kreativitas di lini tengah.

Capello kembali menyerang Guardiola dengan menyebutnya selalu ingin menjadi pusat perhatian dalam pertandingan besar, yang terkadang berujung pada keputusan taktis yang merugikan timnya.

Namun, Guardiola tidak ambil pusing dan justru menanggapi pernyataan Capello dengan senyum serta balasan yang cukup menyindir.

“Saya mendengar semua yang orang katakan tentang saya, jadi hati-hati!” kata Guardiola dengan nada bercanda. “Ini bukan pertama kalinya Fabio Capello mengatakan hal seperti itu. Saya tidak cukup buruk untuk menghancurkan sepak bola Italia, itu terlalu penting. Kirimkan pelukan untuk Fabio.”

Dengan respons santainya, Guardiola kembali membuktikan bahwa ia tidak terpengaruh oleh kritik, tetapi tetap mampu menunjukkan bahwa pengaruhnya dalam dunia sepak bola modern tidak bisa diremehkan.