Bocoran VAR Serie A Jelaskan Keputusan Penalti Milan dan Kartu Merah Kenan Yildiz

Gilabola.com – Dalam pertadningan sepak bola, keputusan wasit kerap jadi sorotan panas, apalagi dalam pertandingan-pertandingan besar seperti yang terjadi di Serie A akhir pekan ini.

Melalui program Open VAR di DAZN, publik akhirnya bisa mendengar audio asli percakapan para wasit dan Video Assistant Referee (VAR) saat menganalisis beberapa insiden penting.

Salah satu momen yang menjadi perhatian adalah pelanggaran Strahinja Pavlovic terhadap John Yeboah dalam kemenangan AC Milan atas Venezia. Saat mengulas kejadian tersebut, suara dari VAR menunjukkan bahwa para wasit menganggap keputusan di lapangan sudah tepat.

Mereka menilai bahwa Pavlovic dan Yeboah hanya berlari sejajar, dan benturan yang terjadi di antara keduanya bukanlah pelanggaran yang cukup kuat untuk diberi hadiah penalti.

Mauro Tonolini, perwakilan dari Asosiasi Wasit Italia (AIA), mengamini analisis tersebut. Dia menyatakan bahwa intensitas dorongan itu sangat lembut, dan karena kedua pemain sama-sama berusaha mengejar bola, benturan itu tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk dijadikan pelanggaran.

Tonolini juga menambahkan bahwa pihaknya sangat puas dengan keputusan yang diambil. Dalam suasana panas pertandingan, keputusan-keputusan seperti ini kerap menjadi penentu nasib sebuah tim di papan klasemen.

Hanya saja, dalam sepak bola, memahami sudut pandang wasit lewat rekaman seperti ini membantu mengurangi ketegangan, meski tetap saja menimbulkan debat di kalangan penggemar.

Kartu Merah Kenan Yildiz

Selain insiden di Milan, perhatian besar juga tertuju pada kartu merah langsung yang diterima pemain muda Juventus, Kenan Yildiz, saat melawan Monza. Yildiz diusir dari lapangan karena menyikut wajah gelandang Monza, Alessandro Bianco.

Dalam rekaman audio VAR yang diperdengarkan, salah satu wasit mengatakan bahwa tindakan pemain timnas Turki itu sangat jelas terlihat sebagai sebuah pelanggaran keras.

Wasit VAR menjelaskan bahwa Yildiz memang sengaja melihat ke arah Bianco sebelum akhirnya menghantamnya dengan siku. Hal ini menjadi faktor utama mengapa tindakannya dinilai sebagai kekerasan yang disengaja. Tonolini dari AIA juga menguatkan penilaian ini.

Menurutnya, kenyataan bahwa Yildiz sengaja mencari posisi lawan sebelum melakukan kontak fisik menandakan adanya unsur kesengajaan, berbeda dari insiden biasa saat tangan pemain tanpa sengaja mengenai lawan.

Yang menarik, dalam tayangan ulang terlihat bahwa Yildiz sendiri tidak banyak membantah keputusan tersebut, seolah menyadari kesalahannya. Dengan kartu merah langsung ini, Kenan Yildiz diperkirakan akan menerima hukuman larangan bermain dua pertandingan Serie A, membuatnya absen saat Juventus menghadapi Bologna dan Lazio.

Selain dua insiden besar ini, ada juga kontroversi dalam kekalahan Inter Milan dari Roma, di mana Yann Bisseck diklaim pantas mendapatkan penalti setelah berseteru dengan Evan N’Dicka.

Namun, berbeda dengan dua kasus sebelumnya, audio VAR dari laga Inter ini tidak diperdengarkan oleh DAZN, membuat diskusi di sepak bola Italia semakin memanas.

Kehadiran program seperti Open VAR sedikit banyak membawa angin segar dalam transparansi keputusan wasit di sepak bola modern. Walau begitu, berbagai pihak tetap akan memperdebatkan setiap keputusan, apalagi saat nasib klub mereka yang dipertaruhkan di tengah ketatnya persaingan liga.