Site icon Gilabola.com

Bukan Kebetulan! Begini Cara Allegri Ubah Milan Meski Tanpa Striker Murni

Tanpa Striker Murni, Allegri Tetap Bawa Milan ke Puncak!

Gilabola.com – Performa AC Milan musim ini kembali menjadi sorotan setelah mereka bertengger di puncak klasemen Serie A, meski Napoli baru saja menang 1-0 atas Roma. Banyak yang beranggapan bahwa kebangkitan Rossoneri di era Max Allegri hanya soal keberuntungan, namun rangkaian pertandingan terakhir justru menunjukkan sebaliknya.

Kontroversi Tak Mengubah Fakta: Milan Lebih Siap

Kemenangan Milan atas Lazio memang dipenuhi perdebatan, terutama soal insiden ketika pihak tuan rumah meminta penalti akibat handball Strahinja Pavlović. Namun dalam kejadian itu, posisi tangan sang bek berada cukup rapat dengan tubuh sehingga keputusan berjalan sesuai aturan.

Lazio sendiri sedang berada dalam periode sulit musim ini, sehingga rasa frustrasi mereka dapat dimaklumi. Namun menyimpulkan bahwa keberhasilan Milan lahir dari faktor keberuntungan jelas terlalu sederhana.

Maignan, Pilar yang Dipertahankan Allegri

Salah satu narasi populer adalah bahwa Mike Maignan menyelamatkan Milan dengan serangkaian penyelamatan penalti, lalu dianggap sebagai produk keberuntungan.

Faktanya, Allegri memainkan peran penting dalam mempertahankan sang kiper ketika ia nyaris hengkang ke Chelsea.

Pelatih Italia itu tidak hanya mencegah kepergian Maignan, tetapi juga memulihkan kepercayaan dirinya setelah musim lalu berjalan mengecewakan. Kini, penjaga gawang Prancis tersebut kembali tampil sebagai pemimpin dan fondasi pertahanan Milan.

Taktik Tiga Bek Menghidupkan Kembali Tomori & Pavlović

Anggapan bahwa Milan hanya menang lewat selisih tipis mengabaikan aspek taktik yang diterapkan Allegri. Musim lalu Fikayo Tomori dan Pavlović tampil jauh di bawah standar, tetapi formasi tiga bek membuat keduanya tampil lebih stabil.

Kehilangan Malick Thiaw sebenarnya dapat menjadi pukulan besar, namun duet baru seperti Koni de Winter dan David Odogu perlahan beradaptasi. Meski belum sepenuhnya mapan, lini belakang Milan tampil solid seperti musim lalu tidak pernah terjadi.

Pertahanan bukan hanya sekadar bertahan; Milan mampu mengatur tempo, menjaga kedisiplinan blok pertahanan, dan merespons tekanan dengan presisi.

Produktivitas Tanpa Nomor Sembilan Murni

Satu kelemahan mencolok Milan musim ini adalah absennya penyerang nomor sembilan sejati. Rafael Leão dan Christian Pulisic memang menjadi sumber gol utama, tetapi keduanya bukan penyerang tengah alami.

Kendati demikian, lini depan tetap produktif berkat pendekatan Allegri yang memaksimalkan kecepatan, pergerakan antarlini, dan efektivitas serangan balik.

Kebutuhan akan striker tetap ada, namun fakta bahwa Milan tetap meraih hasil positif tanpa penyerang murni adalah bukti kejelian taktik, bukan keberuntungan.

Kesimpulan: Kerja Keras, Bukan Kebetulan

Jika Milan dianggap “beruntung”, maka keberuntungan itu datang dari keputusan-keputusan Allegri sendiri—mulai dari mempertahankan Maignan, memaksimalkan formasi tiga bek, hingga menutup kekurangan di sektor penyerang. Rossoneri justru overperforming, bukan sekadar tertolong keberuntungan.

Perjalanan Milan di bawah Allegri menunjukkan bahwa stabilitas taktik dan manajemen pemain yang tepat dapat mengubah arah musim secara drastis. Dengan fondasi pertahanan yang kembali tangguh dan serangan yang efisien meski tanpa penyerang murni, Milan terlihat lebih matang. Jika penambahan striker dapat direalisasikan, Rossoneri berpotensi menjadi penantang serius hingga akhir musim.

Exit mobile version