Gilabola.com – Christian Pulisic tiba di AC Milan pada 2023 dengan masa depan yang penuh tanda tanya setelah musim terakhir yang berat bersama Chelsea. Namun sejak melangkah ke San Siro, pemain internasional Amerika Serikat itu justru menjelma menjadi salah satu winger paling produktif di sepak bola Eropa.
Dalam 109 pertandingan di semua kompetisi, Pulisic menorehkan 38 gol dan 25 assist, sebuah kebangkitan yang mengubah kembali reputasinya sebagai salah satu pemain paling berpengaruh di lini serang.
Ironisnya, ketika grafik performanya menanjak, posisi AC Milan justru mengalami penurunan. Pada musim 2024–25, Rossoneri gagal mendapatkan tiket ke kompetisi Eropa—sebuah kemunduran besar bagi klub sebesar Milan.
Laporan Calciomercato menyebutkan bahwa situasi inilah yang kini menjadi pusat pembahasan kontrak baru sang bintang.
Satu Syarat Agar Pulisic Mau Bertahan: Liga Champions
Menurut laporan tersebut, Pulisic mengambil sikap tegas: ia hanya bersedia memperpanjang kontrak jika AC Milan lolos ke Liga Champions.
Saat ini, AC Milan sedang berada di posisi ketiga klasemen Serie A, tetapi hanya unggul tiga poin dari Juventus yang berada di posisi keenam. Persaingan sengit ini membuat masa depan kontrak Pulisic sangat bergantung pada performa Milan hingga akhir musim.
Milan dilaporkan siap memberikan kenaikan gaji, terlebih mereka memiliki opsi memperpanjang kontrak winger berusia 27 tahun itu selama 12 bulan. Meski demikian, Pulisic tidak terburu-buru membuat keputusan apa pun hingga setelah Piala Dunia 2026.
Dalam waktu dekat, fokusnya adalah kembali merebut tempat di starting XI pada Derby della Madonnina melawan Inter Milan pada hari Minggu.
Mengapa Pulisic Wajar Menunggu?
Pulisic memahami arti besar kesempatan yang diberikan Milan dalam menghidupkan kembali kariernya. Namun ia juga menyadari bahwa performanya kini membuat banyak klub besar memantau situasinya.
Total kariernya yang mencatat 381 penampilan bersama Borussia Dortmund, Chelsea, dan AC Milan, menghasilkan 83 gol dan 72 assist—statistik impresif yang kerap tak mendapat sorotan sebesar kontribusinya.
Selain itu, Pulisic tahu betul bahwa perannya bisa meningkat drastis jika Milan suatu hari harus melepas Rafael Leao. Kehilangan dua bintang utama sekaligus tentu menjadi risiko besar bagi Rossoneri.
Jika pada akhirnya Pulisic benar-benar pergi, waktunya kemungkinan baru tiba pada 2027, ketika ia mendekati usia 29 tahun—momen yang sering menjadi puncak kematangan seorang winger.

