Gilabola.com – Juventus vs Fiorentina : Si Nyonya Tiua yang hobi imbang kembali harus puas dengan hasil 2-2 melawan Fiorentina meskipun sempat dua kali memimpin, Riccardo Sottil mencetak gol penyeimbang di menit ke-87.
Hasil ini membuat kedua tim gagal memangkas jarak dengan empat besar di Serie A, tetap dengan 32 poin, di mana Fiorentina tetap berada di posisi kelima, satu posisi di atas Juventus.
Khephren Thuram mencetak gol pertamanya di Serie A untuk Juventus pada menit ke-20, menyelesaikan aksi solo yang impresif dengan tembakan indah melewati David de Gea.
Namun, keunggulan Juventus tidak bertahan lama, karena mantan pemain Juventus, Moise Kean, berhasil menyundul bola masuk ke gawang untuk mencetak gol ke-11-nya musim ini bagi Fiorentina di bawah arahan Raffaele Palladino.
Setelah jeda, Thuram kembali membawa Juventus unggul setelah menyarangkan bola ke sudut bawah gawang dari jarak dekat, membuat Juventus berada di jalur kemenangan yang penting.
Namun, Sottil memastikan Fiorentina meraih satu poin berkat golnya yang tercipta setelah bola memantul ke arahnya di area penalti. Ia melepaskan tembakan keras yang tak mampu dihentikan oleh Michele Di Gregorio di tiang dekat.
Juventus Gagal Menang Lagi di 2024
Meski Juventus mempertahankan rekor tak terkalahkan mereka di Serie A musim ini, banyaknya hasil imbang telah menghambat peluang mereka untuk meraih Scudetto musim ini.
Tim asuhan Thiago Motta sudah bermain imbang 11 kali dari 18 pertandingan Serie A musim ini, sebuah rekor jumlah seri yang terbanyak di lima liga top Eropa, serta menjadi rekor jumlah hasil imbang Juventus pada tahap ini di musim kompetisi.
Mereka mencatatkan 21 hasil imbang pada tahun 2024 di Serie A. Dalam sejarah kompetisi, hanya Perugia pada 1979 yang mencatatkan lebih banyak hasil imbang dalam satu tahun kalender (22).
Pekan ini juga menjadi kembalinya Moise Kean yang cukup mengesankan ke Turin. Ia menjadi pemain Italia kedua yang mampu mencetak lebih dari 10 gol dalam satu musim bersama Fiorentina (11 gol) dalam 10 musim Serie A terakhir (sejak 2015-16), setelah Federico Bernardeschi yang juga mencetak 11 gol pada 2016-17.