
Gilabola.com – Kevin De Bruyne memang langsung memberi dampak besar sejak datang ke Napoli, tapi kehadirannya justru memicu masalah baru, termasuk mengorbankan peran penting Scott McTominay dalam skuad Antonio Conte.
Dampak Instan tapi Menimbulkan Pertanyaan
Sejak bergabung, De Bruyne sudah mencetak tiga gol untuk Napoli, termasuk satu tendangan bebas spektakuler di laga debut melawan Sassuolo.
Dari lima laga Serie A bersama dirinya, Napoli menang empat kali dan kini duduk di posisi kedua klasemen. Dengan catatan itu, sulit mengatakan kehadiran pemain berusia 34 tahun ini gagal.
Namun, semua keberhasilan itu datang dengan harga mahal. Antonio Conte sampai harus mengubah formasi dari 4-3-3 yang membawa Napoli juara, menjadi 4-1-4-1 hanya untuk mengakomodasi “Fab Four”: De Bruyne, McTominay, Stanislav Lobotka, dan Frank Anguissa.
Akibatnya, Scott McTominay yang musim lalu jadi Pemain Terbaik Serie A dengan 13 gol dan 6 assist, kini dipaksa bermain di sayap kiri. Hasilnya? Performa menurun drastis, baru satu gol dan satu assist tercatat musim ini.
Amarah De Bruyne dan Keresahan Conte
Situasi makin panas saat Napoli kalah 1-2 dari AC Milan. De Bruyne, meski mencetak gol, terlihat marah besar ketika diganti. Aksinya menimbulkan tanda tanya besar: apakah layak McTominay “dikorbankan” hanya untuk memberi ruang bagi sang legenda Manchester City?
Conte sendiri menegaskan pergantian itu murni strategi. Ia ingin memasukkan tenaga segar menghadapi pertahanan rapat Milan. Tapi ucapan Conte juga mengisyaratkan sesuatu: “Saya harap De Bruyne marah karena hasilnya, kalau tidak, dia salah orang.”
Media Italia pun menyoroti bahwa meski punya tiga gol, dua di antaranya datang dari penalti dan belum ada satu pun assist yang ia berikan. Kritik menyebut, alih-alih meningkatkan kualitas tim, De Bruyne justru membuat keseimbangan Napoli goyah.