
Gilabola.com – Udinese sukses menundukkan Napoli dengan skor tipis 1-0 dalam laga yang berjalan ketat, ditentukan oleh sepakan luar biasa Jurgen Ekkelenkamp pada menit ke-73. Hasil ini terasa pahit bagi Partenopei yang sebelumnya dua kali “selamat” dari gol yang dianulir, sebelum akhirnya tak kuasa menahan momen magis sang gelandang Udinese.
Napoli datang ke pertandingan dengan kondisi fisik yang jauh dari ideal. Kekalahan di Liga Champions pada pertengahan pekan tampak menyisakan kelelahan, sementara daftar cedera kian panjang. Juan Jesus menyusul Billy Gilmour, Andre Frank Zambo Anguissa, Kevin De Bruyne, Alex Meret, dan Romelu Lukaku di meja perawatan. Stanislav Lobotka serta Miguel Gutierrez memang kembali tersedia, namun hanya memulai dari bangku cadangan.
Di kubu tuan rumah, Udinese juga kehilangan beberapa opsi, dengan Jordan Zemura absen setelah kekalahan mengejutkan dari Genoa, serta Arthur Atta dan Hassane Kamara yang lebih dulu menepi.
Peluang awal Napoli datang dari sisi kiri. Leonardo Spinazzola menyusur flank dan mengirim umpan mendatar yang nyaris berbuah gol, tetapi Nicolò Bertola melakukan intersepsi krusial yang hampir berujung gol bunuh diri. Dari situasi sepak pojok, Noa Lang sempat mendapatkan kesempatan lanjutan, namun sepakannya melambung.
Udinese merespons lewat tembakan Ekkelenkamp dari tepi kotak penalti yang masih bisa ditepis Vanja Milinkovic-Savic. Bola muntah disambar Nicolò Zaniolo, tetapi berhasil diblok. Jakub Piotrowski kemudian menyundul bola melebar, menandai periode permainan terbuka dari kedua tim.
Memasuki babak kedua, Udinese tampil lebih agresif. Mereka sempat menjebol gawang ketika Keinan Davis memanfaatkan pantulan lemah Milinkovic-Savic dari tembakan Bertola, namun gol tersebut dianulir karena posisi offside. Tekanan berlanjut saat Piotrowski melepaskan tembakan keras yang menghantam bagian bawah mistar gawang dari sisi kanan.
Napoli sebenarnya memiliki peluang emas untuk unggul. Zaniolo gagal memaksimalkan skema serangan rapi di tiang jauh dengan tembakan melebar. Tak lama berselang, ia sempat merayakan gol, namun VAR membatalkannya setelah mendeteksi pelanggaran Karlstrom terhadap Lobotka dalam proses serangan.
Kebuntuan akhirnya pecah pada menit ke-73. Ekkelenkamp melepaskan sepakan kaki kanan melengkung dari luar kotak penalti yang melesat ke sudut atas gawang. Milinkovic-Savic tak punya peluang untuk menghalaunya—sebuah gol yang langsung mengubah arah pertandingan.
Napoli berusaha keras menyamakan kedudukan di menit-menit akhir. Peluang terbaik hadir pada menit ke-88 ketika Lorenzo Lucca menusuk dari kanan dan mengirim umpan tarik, tetapi Hojlund yang kehilangan keseimbangan justru gagal menyelesaikan dari jarak sangat dekat. Di masa tambahan waktu, Lucca kembali mengancam dengan menyambar umpan silang David Neres, namun volley-nya hanya membentur pangkal tiang.
Kekalahan ini menjadi pengingat pahit bagi Napoli tentang tipisnya margin di level tertinggi, sementara Udinese memetik kemenangan penting berkat disiplin dan satu momen kualitas yang menentukan.
Pertandingan ini memperlihatkan bagaimana kelelahan dan keterbatasan rotasi bisa berdampak besar pada konsistensi Napoli. Udinese tidak mendominasi secara mutlak, tetapi kesabaran mereka membuahkan hasil lewat satu aksi individual kelas atas. Di level kompetisi seketat ini, efektivitas dan ketenangan pada momen krusial kerap menjadi pembeda utama.
