Gilabola.com – Pelatih asal Portugal, Sergio Conceicao, telah diumumkan secara resmi melalui pernyataan klub dan langsung memulai pekerjaannya bersama AC Milan.
Seperti yang dilaporkan oleh La Gazzetta dello Sport, Conceicao akan menghadapi tugas membangun fondasi yang telah diletakkan oleh Paulo Fonseca, seperti perbaikan lini pertahanan dalam beberapa pertandingan terakhir, sambil juga meningkatkan kualitas permainan tim secara keseluruhan.
Bagaimana Formasi yang Akan Digunakan?
Mari kita mulai dengan formasi, mengacu pada Porto, tim yang dilatih Conceicao selama tujuh musim. Tim Portugal tersebut biasanya menggunakan formasi dasar 4-3-3 yang berubah menjadi 4-4-2 saat bertahan. Menariknya, formasi 4-4-2 ini kerap menjadi formasi awal, tergantung pada lawan yang dihadapi.
Sebagai contoh, dalam pertemuan terakhir mereka dengan Milan, Porto menggunakan formasi 4-4-2 yang solid.
Kombinasi triangulasi cepat dan tekanan tinggi membuat Rossoneri hanya mampu meraih satu poin dari dua pertandingan Liga Champions mereka pada musim 2021/22. Tim Porto tersebut mengejutkan banyak pihak dengan tempo tinggi dan permainan vertikal yang agresif.
Apakah Akan Sama di Milan?
Inilah pertanyaan yang banyak diajukan. Dengan skuad yang dimiliki Milan saat ini, Conceicao kemungkinan besar akan menggunakan formasi 4-3-3.
Mengingat banyaknya cedera dan kembalinya Ismaël Bennacer, pelatih asal Portugal ini mungkin akan memilih trio lini tengah yang terdiri dari Bennacer, Tijjani Reijnders, dan Youssouf Fofana.
Namun, semuanya bisa berubah setelah pemain kunci seperti Rafael Leão dan Christian Pulisic kembali ke lapangan.
Prediksi Formasi untuk Debut Melawan Juventus
Dalam laga debutnya melawan Juventus pada hari Minggu, beberapa cedera pemain harus dipertimbangkan. Surat kabar tersebut memprediksi Conceicao akan menggunakan formasi 4-4-2, dengan Alvaro Morata dan Tammy Abraham sebagai duet lini depan.
Alex Jimenez dan Christian Pulisic (yang kondisinya masih diragukan) diproyeksikan bermain sebagai winger, sementara Youssouf Fofana dan Tijjani Reijnders akan mengisi lini tengah. Barisan pertahanan diperkirakan akan diisi oleh Emerson Royal, Matteo Gabbia, Malick Thiaw, dan Theo Hernandez.
Prediksi XI untuk Supercoppa (4-4-2): Maignan; Emerson Royal, Gabbia, Thiaw, Theo; Pulisic, Fofana, Reijnders, Jimenez; Morata, Abraham.
Formasi Ideal Saat Semua Pemain Fit
Untuk susunan tim saat semua pemain dalam kondisi fit, La Gazzetta memprediksi Conceicao akan tetap menggunakan barisan empat bek yang sama. Namun, lini tengah akan beralih ke formasi tiga pemain dengan tambahan Ruben Loftus-Cheek. Di lini serang, Rafael Leão dan Pulisic akan bermain di kedua sisi Morata dalam formasi 4-3-3.
Prediksi XI Ideal (4-3-3): Maignan; Emerson Royal, Gabbia, Thiaw, Theo; Loftus-Cheek, Fofana, Reijnders; Pulisic, Morata, Leão.
Dengan kombinasi keseimbangan pertahanan dan serangan yang solid, formasi ini diharapkan dapat membawa Milan kembali bersaing di level tertinggi.
Filosofi Strategi Sergio Conceicao
Berbeda dengan Paulo Fonseca dan Stefano Pioli, Conceicao sangat menekankan pentingnya pertahanan sebagai senjata utama.
Kata kuncinya adalah keseimbangan: pertahanan yang kokoh dan serangan yang cepat. Filosofi ini tampaknya sejalan dengan karakteristik Rossoneri. Pendekatan serangan balik juga bisa menjadi solusi atas masalah Milan yang terlihat jelas musim ini.
Kita bisa yakin bahwa Conceicao akan memberikan fokus utama pada lini pertahanan. Musim ini, Rossoneri telah kebobolan terlalu banyak gol—17 di Serie A saja—meskipun duet Thiaw-Gabbia belakangan ini menunjukkan performa yang konsisten.
Selain itu, dengan Conceicao sebagai pelatih, hierarki dalam skuad bisa berubah, memberi peluang bagi pemain yang sebelumnya jarang mendapatkan waktu bermain.
Tim Rossoneri siap memulai era baru, dan menarik untuk melihat bagaimana Conceicao memberikan sentuhannya pada tim ini. Fokus pada keseimbangan dan pertahanan yang solid dapat menjadi kunci untuk memperbaiki performa Milan musim ini.