
Gilabola.com – Lazio gagal membawa pulang tiga poin dari markas Udinese setelah kebobolan gol kontroversial pada detik terakhir pertandingan. Gol Keinan Davis di menit ke-95 membatalkan keunggulan Lazio yang sebelumnya didapat lewat Matias Vecino, membuat laga Serie A ini berakhir imbang 1-1 dalam suasana penuh amarah dan perdebatan.
Gol penyeimbang Udinese menjadi pusat perhatian karena tercipta dari situasi yang dipertanyakan, termasuk dugaan handball sebelum Davis melepaskan tembakan. Keputusan wasit yang tetap mengesahkan gol usai pengecekan VAR membuat kubu Lazio bereaksi keras setelah peluit panjang dibunyikan.
Lazio Datang dengan Kondisi Pincang
Lazio menjalani laga ini di tengah situasi internal yang tidak ideal. Hubungan Maurizio Sarri dengan manajemen klub disebut semakin tegang, meski performa tim menunjukkan peningkatan lewat catatan tiga laga tanpa kekalahan. Namun, rentetan kartu merah membuat Toma Bašić dan Matteo Guendouzi harus absen karena skorsing.
Masalah Lazio bertambah dengan cedera Nicolò Rovella dan Samuel Gigot, sementara Fisayo Dele-Bashiru serta Boulaye Dia sedang memperkuat negaranya di Piala Afrika. Mattia Zaccagni kembali dari larangan bermain, tetapi Taty Castellanos justru dicadangkan sejak awal.
Udinese sendiri baru saja terpukul oleh kekalahan telak 1-5 dari Fiorentina. Kiper utama Maduka Okoye menjalani skorsing usai kartu merah cepat di laga tersebut, memaksa Daniele Padelli yang sudah berusia 40 tahun turun sebagai starter. Arthur Atta dan Jordan Zemura cedera, sedangkan Rui Modesto dan Vakoun Bayo juga absen karena AFCON.
Peluang Silih Berganti Sejak Awal
Lazio tampil agresif di menit-menit awal. Tijjani Noslin nyaris membuka skor lewat tembakan keras dari luar kotak penalti yang hanya membentur sisi luar tiang gawang. Nicolò Zaniolo juga mencoba peruntungannya, tetapi sepakan kerasnya masih bisa dibelokkan tipis oleh Reda Belahyane.
Udinese merespons lewat Jurgen Ekkelenkamp yang menyambut umpan Zaniolo, namun sundulannya melebar. Noslin kembali mengancam, kali ini tembakannya terdefleksi dan melambung di atas mistar. Menjelang turun minum, Noslin sempat lolos dari jebakan offside, tetapi Kristensen berhasil mengejar dan melakukan blok krusial di tiang dekat.
Babak Kedua Lebih Ketat dan Penuh Kontroversi
Matteo Cancellieri mendapat dua peluang beruntun pada babak kedua. Upaya pertamanya melebar setelah menusuk dari sisi kanan, sementara percobaan berikutnya terlalu lemah dan mudah diamankan Padelli usai menerima terobosan Luca Pellegrini.
Udinese sempat mengajukan klaim penalti, namun wasit menilai Mario Gila lebih dulu mengenai paha ketimbang tangan saat menyambut bola hasil defleksi. Tak lama berselang, Gila kembali menjadi sorotan setelah kehilangan konsentrasi di tepi kotak penalti, memungkinkan Hassane Kamara melakukan tekel bersih dan memberi Davis peluang yang memaksa Ivan Provedel melakukan penyelamatan sulit.
Gol Aneh Vecino Bawa Lazio Unggul
Lazio akhirnya memecah kebuntuan lewat situasi yang tak kalah ganjil. Cancellieri mengirim bola ke Matias Vecino yang berdiri cukup jauh dari kotak penalti. Sepakan Vecino tampak tidak sempurna dan bahkan diragukan mengarah ke gawang, namun upaya blok Oumar Solet justru membuat bola berbelok tajam, mengecoh Padelli, dan masuk ke sudut bawah gawang.
Keunggulan ini membuat Lazio bermain lebih percaya diri. Tendangan bebas Zaniolo menguji Provedel, sementara Matteo Palma hampir menyambar bola dari skema bola mati. Di masa injury time, Padelli tampil heroik dengan menahan peluang satu lawan satu Gustav Isaksen.
Drama VAR di Detik Terakhir
Ketika kemenangan Lazio tampak sudah di depan mata, drama besar terjadi pada sentuhan terakhir pertandingan. Tembakan Zaniolo diblok oleh Davis, dengan dugaan bola sempat mengenai lengan sang striker. Davis kemudian menguasai bola, memotong ke dalam, dan melepaskan tembakan kaki kiri melengkung ke sudut jauh gawang dari tepi kotak penalti.
VAR melakukan pengecekan panjang, tetapi ofisial pertandingan memutuskan tidak merekomendasikan tinjauan ulang di lapangan. Gol pun disahkan, dan wasit langsung meniup peluit akhir pertandingan. Reaksi keras pemain dan staf Lazio tak terhindarkan, menyelimuti laga dengan kontroversi hingga akhir.
Analisa Kami
Hasil imbang ini terasa sangat pahit bagi Lazio. Bukan hanya karena gol penyeimbang tercipta di detik terakhir, tetapi juga karena prosesnya yang menyisakan tanda tanya besar. Dalam pertandingan seketat ini, satu keputusan bisa mengubah segalanya, dan Lazio merasa dirugikan oleh standar interpretasi yang tidak konsisten.
Bagi Udinese, gol Davis menunjukkan mental pantang menyerah meski performa tim sebelumnya dipertanyakan. Namun bagi Serie A secara keseluruhan, insiden ini kembali menegaskan bahwa VAR belum sepenuhnya menghilangkan kontroversi. Justru, keputusan untuk tidak melakukan on-field review di momen sepenting ini berpotensi memicu debat panjang tentang transparansi dan keberanian wasit mengambil keputusan besar.
