Udinese berhasil mempertahankan keunggulannya hingga akhir pertandingan, meskipun bermain dengan 10 pemain. Lorenzo Lucca dan Florian Thauvin memberikan kemenangan berharga dan tak terduga bagi tim mereka.
Lazio memulai musim dengan baik, bangkit dari gol awal untuk mengalahkan Venezia 3-1. Namun, Luca Pellegrini bergabung dengan Mario Gila di pinggir lapangan setelah kecelakaan mobil, dan Matias Vecino mengisi lini tengah.
Sementara itu Udinese meraih hasil imbang di Bologna pada debut mereka, meskipun Alexis Sanchez bergabung dengan Gerard Deulofeu, Thomas Kristensen, dan Damian Pizarro di ruang perawatan.
Jalannya Pertandingan
Terjadi kebingungan seputar gol pembuka, karena awalnya bendera offside terangkat selama persiapan gol, tetapi peluit tidak ditiup. Lorenzo Lucca berhasil menyundul umpan Florian Thauvin, dan VAR kemudian mengkonfirmasi bahwa gol tersebut tidak offside.
Kingsley Ehizibue melepaskan tendangan yang mengenai tiang gawang, sementara tendangan Florian Thauvin dari sudut sempit berhasil ditepis oleh Ivan Provedel.
Tijjani Noslin dan Mattia Zaccagni sama-sama gagal mencetak gol dengan tendangan voli. Pada penghujung babak pertama, Lazio memiliki peluang besar ketika tendangan sudut dibelokkan oleh Alessio Romagnoli dan berhasil dihalau oleh Ehizibue.
Udinese menggandakan keunggulan mereka setelah istirahat, berkat kesalahan Matteo Guendouzi di lini tengah yang memungkinkan Thauvin berlari menuju gawang dan mencetak gol.
Brenner gagal mencetak gol melalui tendangan voli, sementara Matias Vecino menguji Okoye.
Boulaye Dia melakukan debutnya untuk Lazio, dan Udinese bermain dengan 10 pemain setelah Hassane Kamara menerima kartu kuning kedua.
Taty Castellanos gagal memanfaatkan peluang tendangan bebas, sementara upaya Zaccagni dan Dia juga gagal berbuah gol.
Lazio akhirnya berhasil memperkecil kedudukan di penghujung pertandingan, ketika Okoye hanya mampu menepis tendangan Zaccagni dan bola jatuh ke kaki Isaksen yang tidak offside.
Pertandingan berakhir dengan dramatis, dengan beberapa peluang terakhir dari Lazio yang gagal dimaksimalkan.