Gilabola.com – Tidak heran jika Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis mengamuk. Kontras nasib tim antara 2023/24 ini dan semusim silam, tepat setelah 12 pekan pertama berlalu.
Itu sebabnya nasib pelatih Rudi Garcia tengah dalam bahaya besar. Ia dianggap bertanggung jawab untuk kondisi Partenopei yang berada di posisi keempat klasemen Serie A saat ini.
Lho, ranking keempat kan masih sangat lumayan? Nah, Anda harus melihat catatan kemenangan dan perolehan poin Napoli saat ini jika dibandingkan dengan 12 pekan pertama musim 2022/23 lalu untuk bisa memahami kemarahan De Laurentiis.
Napoli Beda 11 Poin Antara Musim Lalu dan Saat Ini
Sementara Giovanni Di Lorenzo dan rekan-rekannya memiliki hanya 21 poin musim ini, mereka pada saat yang sama musim lalu sudah mengantongi 32 poin.
Waktu itu mereka sudah menang 10 kali dan imbang dua kali saja, di Fiorentina dan kontra Lecce, yang terjadi pada pekan ketiga dan keempat. Tapi sisanya 10 kemenangan.
Kali ini skuad kota Naples itu memiliki hanya enam kemenangan, tiga kali seri dan tiga kekalahan, nilai 21. Tiga kekalahan itu diderita kontra Lazio 1-2, saat menjamu Fiorentina 1-3 dan kontra Empoli 0-1. Seluruhnya terjadi di laga kandangnya di Stadio Diego Maradona.
Selain itu tim sudah menderita tiga kali kehilangan poin dengan hasil imbang, yang terjadi di Genoa 2-2, lalu di Bologna 0-0 dan melawan Milan 2-2.
Usai kekalahan terakhir melawan Empoli, sang presiden klub De Laurentiis memilih cabut dari kursinya di tempat duduk direktur dan beranjak pulang sebelum peluit panjang berbunyi. Keputusannya sudah bulat, akan memecat Rudi Garcia.
Pelatih Baru Juga Takut Menghadapi De Laurentiis
Kebiasaan presiden klub Napoli itu untuk ikut cawe-cawe dalam urusan klub sehari-hari sudah bikin takut pelatih sebelum ini, Luciano Spalletti. Hanya dua musim bertahan di Naples dan setelah sukses mempersembahkan Scudetto, ia buru-buru pergi untuk mengambil tawaran menjadi pelatih tim nasional Gli Azzurri.
Sudah dua hari berlalu sejak kemarahan De Laurentiis usai kekalahan melawan Empoli, dan sudah ramai pula kabar pemecan mantan pelatih Al-Nassr tersebut, tapi kapak pemecatan belum kunjung dilayangkan.
Pelatih baru mana pun, sekaliber apa pun, akan takut menghadapi sikap sang presiden klub yang tidak bersedia melihat kekalahan. Bahkan ranking keempat pun dianggap tidak cukup baik.
Apalagi Spalletti sudah set the new standard, 10 kemenangan dan dua hasil imbang dari 12 pekan pertama. Menjadi juara di akhir musim dengan hanya empat kekalahan secara total dan nilai 90 yang sangat superior, 16 poin jauhnya dari tim urutan kedua Lazio (74).