AS Roma tengah sibuk mencari bek tengah baru pada jendela transfer Januari, dan pasti menyesal kenapa dulu mereka menjual Riccardo Calafiori, ini alasannya!
La Gazzetta dello Sport melaporkan bahwa Riccardo Calafiori, pemain berusia 21 tahun itu kini menjadi bek yang paling menarik perhatian di Serie A musim ini.
Calafiori dijual ke Basel oleh Roma dengan transfer permanen senilai hanya 4 juta euro (67 miliar rupiah) pada tahun 2022, setelah hanya memainkan 429 menit di musim pertamanya di bawah kepemimpinan Jose Mourinho di Roma.
Giallorossi juga mendapatkan klausul 40% dari penjualan Calafiori dan kemudian bergabung bintang muda itu dijual le Bologna dengan kesepakatan baru senilai sama pada musim panas lalu.
Meskipun sebelumnya lebih banyak bermain sebagai bek kiri, di bawah bimbingan Thiago Motta, Calafiori telah menjadi bek tengah yang dapat diandalkan.
Pelatih Italia Luciano Spalletti bahkan baru-baru ini menyatakan bahwa pemain berusia 21 tahun tersebut siap untuk bermain untuk tim nasional Italia.
Media sepakbola Italia, La Gazzetta dello Sport, mengungkapan bahwa Roma kini menyesal karena menjual Calafiori. Keputusan ini semakin mengecewakan karena Roma kini sedang berburu bek tengah baru dalam jendela transfer Januari.
Dengan cedera yang menimpa Chris Smalling dan Marash Kumbulla, serta Even N’Dicka yang sedang menjalani tugas internasional di AFCON bulan Januari, Jose Mourinho terpaksa memainkan Bryan Cristante dan Zaki Celik dalam formasi pertahanan tiga pemain melawan Cremonese di Coppa Italia malam ini.
Situasi ini semakin rumit karena Giallorossi hanya punya uang sekitar 6 miliar rupiah yang bisa digunakan untuk transfer pemain bulan ini, kecuali Renato Sanches dan/atau Leonardo Spinazzola dijual.
Massimo Cecchini, jurnalis Gazzetta, menyatakan keheranannya tentang mengapa tidak ada yang menyadari potensi Calafiori sebagai bek tengah sebelum Thiago Motta. Apakah ini menunjukkan keampuan Mourinho kalah jauh oleh pelatih Bologna tersebut?