Gilabola.com – Juventus kembali tersendat di Serie A setelah Derby della Mole kontra Torino berakhir tanpa gol, memperpanjang tren kurang meyakinkan tim Luciano Spalletti.
Tekanan untuk Spalletti Meningkat
Juventus memulai era Luciano Spalletti dengan hasil yang tidak konsisten. Setelah menang 2-1 di markas Cremonese pada laga perdana Serie A, mereka kemudian hanya bermain imbang 1-1 melawan Sporting CP di Liga Champions.
Jelang Derby della Mole, situasi skuad juga belum ideal. Gleison Bremer, Lloyd Kelly, Juan Cabal, dan Arek Milik masih absen, sementara Dusan Vlahovic serta Khephren Thuram baru pulih dari cedera ringan.
Di sisi lain, Torino datang dengan modal percaya diri. Mereka tidak terkalahkan dalam lima laga terakhir, termasuk kemenangan mengejutkan atas Napoli dan hasil imbang 2-2 setelah bangkit dari ketertinggalan melawan Pisa.
Torino hanya kehilangan Perr Schuurs dan Zanos Savva, sementara Leonardo Colucci memimpin tim menggantikan Marco Baroni yang terkena skorsing.
Namun catatan sejarah tidak berpihak pada Torino: kemenangan terakhir mereka atas Juventus terjadi pada April 2015, sedangkan kemenangan tandang terakhir bahkan terjadi pada April 1995.
Duel Ketat dengan Peran Besar Dua Kiper
Pertandingan berlangsung dengan ritme tinggi sejak awal. Francisco Conceicao menjadi ancaman utama Juventus, namun dua usahanya diblok Guillermo Maripan.
Weston McKennie sempat mendapatkan peluang bagus setelah menerima umpan Vlahovic, tetapi gagal mengeksekusi.
Juventus kembali mendekati gol ketika Conceicao mengirim umpan tarik yang seharusnya mudah diselesaikan Vlahovic dari jarak enam meter, tetapi Maripan sekali lagi melakukan blok krusial. Kiper Torino, Alberto Paleari, tampil sigap saat menghentikan upaya Khephren Thuram.
Torino membalas lewat Giovanni Simeone yang hampir memanfaatkan umpan Cyril Ngonge sebelum Michele Di Gregorio sigap mengamankan bola. Paleari kembali berjibaku dengan menepis sepakan diagonal Conceicao yang meluncur nyaris mengenai tiang jauh.
Memasuki babak kedua, Simeone lebih dulu mencetak gol, tetapi dianulir karena ia sudah berada dalam posisi offside saat menerima umpan Cesare Casadei. Juventus mendapatkan peluang melalui Kenan Yildiz, namun tekel Ardian Ismajli menggagalkan percobaan tersebut.
Torino Lebih Dominan di Paruh Kedua
Masuknya Che Adams menambah tekanan Torino. Adams sempat gagal mengarahkan sundulan, sementara Simeone melepaskan sundulan tepat ke pelukan Di Gregorio.
Tekanan Torino semakin kuat ketika Adams memotong pergerakan Koopmeiners dan melepaskan tembakan keras mendatar, tetapi Di Gregorio melakukan penyelamatan satu tangan yang spektakuler.
Juventus mencoba merespons. Jonathan David sempat berhadapan satu lawan satu dengan Paleari, namun sang kiper cepat maju mempersempit ruang tembak. Paleari kemudian membuat penyelamatan luar biasa lainnya saat menepis sundulan keras McKennie dari umpan Edon Zhegrova.
Kans Juventus lainnya hadir melalui Kristjan Asllani yang melepaskan tembakan tipis di atas mistar. Yildiz juga mencoba peruntungannya, namun tembakannya terdefleksi. Dari situasi sepak pojok, David gagal mendorong bola melewati garis gawang.
Pada masa tambahan waktu, sepakan melengkung Lois Openda mengenai Marcus Pedersen dan keluar lapangan, tetapi sentuhan tersebut tidak terlihat oleh wasit, sehingga Torino tidak mendapatkan sepak pojok.
Hasil imbang ini membuat Juventus kembali gagal menunjukkan dominasi mereka dalam derby, sekaligus menambah tekanan bagi Spalletti yang masih mencari konsistensi permainan.

