Gilabola.com – Juventus tengah menghadapi masa sulit setelah menderita tiga kekalahan beruntun dari Como, Real Madrid, dan Lazio, tanpa mencetak satu gol pun dalam 394 menit pertandingan.
Alessandro Del Piero menilai situasi ini tidak bisa disederhanakan hanya dengan menyalahkan pelatih Igor Tudor. Dia menegaskan, bahkan dengan pelatih lain pun tim ini belum tentu mampu menjuarai Serie A musim ini.
Mantan kapten legendaris itu menilai masalah Juventus jauh lebih kompleks dari sekadar taktik atau rotasi pemain. Menurutnya, tim masih berjuang menemukan keseimbangan dan kesatuan di lapangan. Dia menilai Tudor bukan penyebab utama keterpurukan ini, melainkan korban dari kondisi skuad yang belum solid.
Del Piero mengamati bahwa perubahan formasi dan strategi yang dilakukan Tudor bukan karena kebingungan, tetapi karena pelatih asal Kroasia itu masih mencari kombinasi terbaik.
Legenda berjuluk il pinturicchio itu mengatakan di kanal Sky Sport Italia bahwa penyebutan istilah “kebingungan” tidak tepat untuk menggambarkan situasi tim saat ini.
Skuad Juventus Dinilai Kehilangan Identitas
Del Piero mengakui Juventus sempat memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan dalam kekalahan tipis 0-1 dari Real Madrid dan Lazio. Dia menyebut permainan melawan Lazio seharusnya bisa berakhir imbang karena performa tim dinilai cukup hidup. Namun, kekalahan dari Como dianggap sebagai titik paling rendah yang menunjukkan penurunan drastis.
Dia menilai absennya kerangka tim utama menjadi persoalan mendasar. Menurutnya, Tudor belum memiliki sebelas pemain inti yang benar-benar dapat diandalkan setiap pekan. Hal itu bukan karena pelatih tidak berusaha menemukannya, tetapi karena sebagian besar pemain tampil tidak konsisten.
Del Piero membandingkan Juventus dengan tim-tim top di Italia dan Eropa yang sudah memiliki susunan pemain tetap untuk laga besar. Ia menilai kestabilan seperti itu penting untuk membangun chemistry dan kepercayaan diri di dalam tim.
Sementara itu, di ruang ganti Juventus sendiri, suasana tengah dipenuhi rasa frustrasi. Kiper Mattia Perin mengakui bahwa seluruh pemain merasakan kesedihan dan kekecewaan mendalam setelah kekalahan di Stadio Olimpico. Dia menyebut latihan yang dijalankan selama pekan sebenarnya berjalan baik, namun hal itu tidak tercermin di lapangan.
Perin menuturkan bahwa sulit mencari satu penyebab pasti dari serangkaian hasil buruk tersebut. Namun, dia menegaskan pentingnya tetap bersatu dan kompak agar tim bisa segera keluar dari situasi ini. Menurutnya, Juventus saat ini belum menunjukkan level permainan yang sesuai dengan standar klub sebesar mereka.
Kiper berusia 31 tahun itu juga mengaku sudah mengetahui sejak sebelum laga melawan Real Madrid bahwa dirinya akan menjadi starter menggantikan Michele Di Gregorio. Meskipun secara pribadi dia merasa dihargai, tetapi situasi tim membuatnya tak bisa menikmati momen tersebut.
Dia mengatakan bahwa seluruh pemain tetap percaya pada ide dan filosofi permainan yang dibawa Tudor. Namun, dia juga mengakui sulit memahami alasan mengapa tim tidak mampu menerjemahkan gagasan tersebut menjadi hasil positif. Ia optimistis bahwa performa Juventus akan meningkat jika rasa percaya diri tim bisa pulih.
Setelah laga melawan Lazio, para pemain Juventus disebut sempat mengadakan pembicaraan tertutup dengan Tudor. Perin menjelaskan bahwa diskusi tersebut bertujuan untuk mencari penyebab dari serangkaian kekalahan yang dialami dan menemukan solusi agar tim bisa bangkit.

