
Gilabola.com – Juventus berhasil mengamankan kemenangan penting 2-1 atas AS Roma di Allianz Stadium dalam pertandingan Serie A yang berjalan cepat, emosional, dan penuh tekanan hingga menit terakhir.
Tim tuan rumah unggul lewat gol Francisco Conceicao dan Openda, sementara Roma sempat memperkecil ketertinggalan melalui Tommaso Baldanzi, tetapi gagal menyamakan skor meski terus menekan hingga akhir laga.
Sejak awal pertandingan, kedua tim langsung menunjukkan intensitas tinggi. Juventus dan Roma berusaha saling menekan dengan tempo cepat, meski pada menit-menit awal pendekatan kedua tim masih berhati-hati dengan fokus pada keseimbangan dan organisasi permainan.
Roma lebih dulu menciptakan peluang berbahaya melalui rangkaian serangan rapi yang diakhiri percobaan Paulo Dybala. Tembakan tersebut sempat berubah arah setelah mengenai pemain bertahan Juventus dan memaksa kiper tuan rumah melakukan penyelamatan cepat.
Juventus merespons melalui situasi bola mati setelah kesalahan komunikasi di lini belakang Roma. Meski peluang tersebut tidak berbuah gol, momen itu meningkatkan ketegangan dan memanaskan atmosfer stadion.
Permainan kemudian berjalan dalam ritme naik turun. Kedua tim bergantian menguasai bola, dengan duel lini tengah berlangsung ketat dan keras. Juventus sempat mendapat peluang emas, namun penyelesaian akhir masih belum maksimal.
Memasuki menit-menit akhir babak pertama, tekanan Juventus akhirnya membuahkan hasil. Francisco Conceicao, yang sebelumnya menyia-nyiakan peluang, berhasil menuntaskan kombinasi serangan cepat dan membawa Juventus unggul menjelang turun minum.
Babak Kedua Berjalan Lebih Terbuka
Memasuki babak kedua, Juventus langsung tampil agresif. Tim asuhan Luciano Spalletti tidak puas dengan keunggulan satu gol dan mencoba memperbesar jarak melalui tekanan tinggi sejak awal paruh kedua.
Upaya tersebut hampir berhasil ketika Cambiasso melepaskan tembakan keras dari dalam kotak penalti. Namun, kiper Roma tampil sigap dan menggagalkan peluang yang bisa mengubah jalannya pertandingan.
Roma mencoba merespons dengan penguasaan bola yang lebih dominan. Meski demikian, pertahanan Juventus tampil disiplin dan mampu menutup ruang, memaksa Roma lebih sering mengandalkan situasi bola mati.
Perubahan pemain dilakukan Roma untuk menambah daya gedor. Masuknya Baldanzi memberi dampak nyata, dengan tekanan Roma meningkat dan alur serangan menjadi lebih hidup.
Momentum Juventus sempat kembali saat kesalahan lini belakang Roma dimanfaatkan dengan baik. Openda dengan tenang mendorong bola ke gawang kosong dan membuat skor berubah menjadi 2-0 untuk tuan rumah.
Gol tersebut tidak mematikan semangat Roma. Tim tamu justru meningkatkan intensitas serangan dan akhirnya memperkecil ketertinggalan melalui gol Baldanzi menit ke-75, yang membuat laga kembali terbuka dengan sisa waktu yang masih cukup panjang.
Setelah gol tersebut, Roma terus menekan dengan agresif. Juventus dipaksa bertahan lebih dalam, sementara Roma beberapa kali mendekati gol penyeimbang melalui kombinasi cepat dan pergerakan tanpa bola.
Juventus sempat mengancam lewat serangan balik cepat, bahkan satu peluang membentur mistar gawang. Namun fokus utama tuan rumah tetap menjaga keseimbangan dan disiplin lini belakang.
Tambahan waktu lima menit memberi harapan besar bagi Roma. Tekanan demi tekanan diarahkan ke pertahanan Juventus, tetapi solidnya barisan belakang tuan rumah membuat skor tidak berubah hingga peluit akhir. Skor 2-1 bertahan hingga laga bubar.
Pendapat Kami:
Juventus pantas menang karena mampu memaksimalkan kesalahan lawan dan bertahan dengan disiplin saat ditekan. Namun, Roma juga menunjukkan bahwa dengan efektivitas penyelesaian yang lebih baik, hasil pertandingan bisa saja berbeda.
