Kedatangan Modric dan Rabiot Bikin Loftus-Cheek Kehilangan Tempat di AC Milan

Gilabola.comRuben Loftus-Cheek sedang menghadapi masa sulit di AC Milan meski tampil stabil sejak bergabung pada 2023. Performa konsisten belum cukup membuatnya menjadi starter reguler, terutama sejak kedatangan Luka Modric dan Adrien Rabiot yang langsung merebut perhatian pelatih Massimiliano Allegri.

Dalam tiga laga terakhir Serie A, Loftus-Cheek belum sekali pun turun sejak awal. Kondisi itu membuat masa depannya di lini tengah Milan mulai dipertanyakan. Padahal, dia dikenal sebagai pemain yang tangguh dan jarang membuat kesalahan.

Pakar sepak bola Eropa Andy Brassell menilai bahwa posisi Loftus-Cheek bukan karena performanya menurun, tetapi karena perubahan komposisi gelandang yang kini lebih seimbang. Allegri disebut lebih nyaman dengan kombinasi Modric, Rabiot, dan Youssouf Fofana.

Brassell menyebut kehadiran Rabiot sebagai faktor utama tergesernya peran Loftus-Cheek. Gelandang asal Prancis itu datang sebagai rekrutan tak terencana setelah meninggalkan Marseille akibat konflik internal. Namun kehadirannya memberi dampak langsung bagi Milan.

Persaingan Ketat di Lini Tengah Milan

Modric membawa pengalaman luar biasa dari Real Madrid, sementara Fofana memberi energi muda dan kecepatan. Kombinasi itu menciptakan keseimbangan yang sulit digoyang, membuat Loftus-Cheek harus menunggu giliran bermain dari bangku cadangan.

Padahal, kontribusinya di awal musim cukup baik. Dia telah mencetak satu gol dari delapan penampilan di semua kompetisi. Namun Allegri tampak lebih memprioritaskan trio baru yang menunjukkan hasil cepat di Serie A.

Menurut Brassell, Milan tetap menilai Loftus-Cheek sebagai pemain penting. Klub tak memiliki keluhan tentang profesionalismenya. Dia dianggap bisa menjaga ritme permainan dan menjadi figur yang dapat diandalkan ketika tim membutuhkan rotasi.

Meski begitu, gaya bermain Milan musim ini membuatnya sulit menonjol. Formasi dua penyerang dan peran aktif wing-back membatasi ruang baginya untuk maju membantu serangan. Situasi ini berpengaruh pada kontribusinya di depan gawang.

Harapan untuk Bangkit dan Peluang di Tim Nasional

Brassell menegaskan bahwa Allegri masih percaya dengan kemampuan Loftus-Cheek. Rekam jejak Allegri yang sering mengembangkan gelandang berpengalaman membuat harapan pemain Inggris itu belum sepenuhnya padam.

Selain urusan klub, Loftus-Cheek juga kembali dipanggil ke skuad timnas Inggris setelah tujuh tahun absen. Dia memang tidak dimainkan dalam laga kualifikasi melawan Andorra dan Serbia, tetapi tetap dipertahankan dalam skuad untuk menghadapi Wales dan Latvia.

Keputusan pelatih Thomas Tuchel mempertahankannya sempat menuai tanda tanya dari fans. Namun Brassell menilai, hal itu bukan kejutan besar. Justru absennya Jude Bellingham yang lebih mengejutkan dibanding masuknya Loftus-Cheek.

Bagi Loftus-Cheek, kesempatan membela Inggris lagi adalah kebanggaan. Dia pernah mengaku sempat melupakan mimpinya untuk kembali ke tim nasional karena terlalu lama tidak dipanggil. Kini, motivasinya kembali tumbuh untuk menunjukkan kualitas terbaiknya.

Loftus-Cheek masih memiliki dukungan besar dari pendukung Milan. Meski perannya tidak selalu utama, dia dikenal disiplin, rendah hati, dan selalu siap ketika dibutuhkan. Sikap itulah yang membuatnya tetap dihormati di ruang ganti.

IKLAN