Gila Bola – Kedatangan Claudio Ranieri ke AS Roma – untuk ketiga kalinya, dipastikan akan berdampak besar pada masa depan bintang asal Argentina, Paulo Dybala.
Masa depan jangka panjang Dybala bersama Giallorossi kerap menjadi topik pembahasan dalam beberapa bulan belakangan ini, terutama karena ia telah memasuki tahun terakhir dalam karirnya di Stadion Olimpico.
Namun pelatih baru Roma, Claudio Ranieri, menyatakan La Joya akan mainkan peranan penting dalam rencananya di Roma setelah ia kembali ke klub itu menggantikan Ivan Juric yang dipecat.
Roma menunjuk pelatih berusia 73 tahun itu sebagai pelatih baru mereka pada hari Kamis (14/11), setelah Roma putuskan untuk memecat Juric sesaat setelah mereka kalah 2-3 di laga kandang melawan Bologna akhir pekan lalu.
Setelah Roma merosot 12 poin di belakang tim berperingkat empat Inter Milan, skuad asuhan Ranieri pun harus mulai meraih kemenangan demi kemenangan yang akan menghidupkan kembali upaya mereka menutup musim di posisi empat besar.
Cidera Hambat Karir Dybala di Roma
Sementara Paulo Dybala – yang kontraknya di Roma akan selesai pada bulan Juni 2025, punya tempat istimewa di Olimpico. Tak diragukan lagi, sebagai penyerang Roma yang paling kreatif, Dybala yang pernah membela Juventus itupun menjadi pemain yang menonjol bagi Roma – saat ia berada dalam kondisi bugar.
Namun, Dybala berulang kali menderita cedera yang tentu saja mengurangi pengaruhnya di lapangan. Akibatnya, Roma pun terpaksa pertimbangkan kembali niat mereka untuk memperpanjang kontrak Dybala.
Ranieri Tak Ragu pada Kemampuan Dybala
Di sisi lain, Ranieri tak memiliki keraguan padanya. Di antara beberapa topik pertama yang dia diskusikan sesaat setelah kedatangannya kembali ke Roma adalah, pembaruan kontrak Dybala.
“Saya segera bertanya pada presiden klub soal Paulo. Saya memilih siapapun yang saya inginkan, saya juga lakukan apa yang saya mau. Titik,” tandas Ranieri, seperti diberitakan Calciomercato.
“Saya tak tertarik pada klausul. Dia bilang, tidak apa-apa; kalau tidak, dia tidak akan mempekerjakan saya,” tambah Ranieri.
“Anda tahu ketika saya marah, saya bicara dalam dialek Romawi. Dybala punya kelas berbeda, dan saya akan bicara dengannya. Saya berharap dia bisa bermain sepanjang waktu, tapi itu tak akan terjadi,” ujar pelatih yang pernah membawa Leicester City menjadi juara Liga Premier di musim 2015/16 itu.
Musim ini, Dybala perlu tampil dalam delapan pertandingan lagi guna aktifkan klausul dalam kontraknya yang akan membuat Roma secara otomatis memperpanjang masa tinggalnya di klub itu.