Kepergian Adrien Rabiot dari Juventus Picu Perang Kata Antara Veronique dan Thiago Motta

Kepergian Adrien Rabiot dari Juventus secara bebas transfer pada musim panas memicu perang kata-kata yang sengit antara ibunya, Veronique, dan pelatih Juventus, Thiago Motta.

Dalam sebuah wawancara dengan media Prancis, Veronique menegaskan bahwa kembalinya Rabiot ke Juventus bukanlah opsi yang pernah dipertimbangkan oleh sang pemain, meskipun beberapa rumor sempat menyebutkan adanya kemungkinan itu.

Dia menyebutkan bahwa keputusan meninggalkan Juventus adalah final dan tidak perlu ada pintu yang ditutup atau dibuka kembali. Di sisi lain, Motta tidak menyembunyikan rasa kecewanya terkait cara Rabiot keluar dari Juventus.

Dia menegaskan bahwa sang gelandang tidak melakukan komunikasi yang tepat setelah menolak tawaran kontrak klub pada bulan Juni. Mantan pelatih Bologna tersebut menilai Rabiot seharusnya bisa memberikan kejelasan lebih awal tentang keputusannya.

Setelah musim berakhir, Juventus memberikan penawaran menggiurkan yang bisa mengamankan masa depan Rabiot di Allianz Stadium. Namun, keputusan Rabiot yang mengejutkan untuk menolak tawaran tersebut membuatnya meninggalkan klub pada akhir musim.

Sayangnya, langkah ini tampaknya kurang tepat bagi Rabiot, yang hingga saat ini masih belum menemukan klub baru. Tingginya permintaan gaji dari pemain berusia 29 tahun tersebut menjadi kendala utama dalam proses negosiasi dengan klub-klub lain.

Meskipun ada spekulasi bahwa Rabiot mungkin akan kembali ke Juventus, baik klub maupun sang pemain Prancis itu tidak menunjukkan niat untuk kembali menjalin hubungan.

Juventus telah memperkuat lini tengah mereka dengan mendatangkan pemain-pemain seperti Teun Koopmeiners, Khephren Thuram, dan Douglas Luiz, yang membuat kembalinya Rabiot semakin tidak relevan.

Veronique, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa keluarga mereka siap menanggung konsekuensi dari keputusan yang telah dibuat. Kini, masa depan Rabiot tampaknya berada dalam ketidakpastian. Klub-klub Eropa cenderung enggan mendekati Rabiot karena tuntutan gajinya yang dianggap terlalu tinggi.

Spekulasi terbaru menyebutkan bahwa sang gelandang mungkin akan mempertimbangkan pindah ke Arab Saudi, kecuali dia bersedia menurunkan tuntutan finansialnya. Namun, hingga saat ini, belum ada kepastian soal tujuan karier Rabiot berikutnya.

Sementara itu, Juventus sendiri terus berbenah di bawah arahan Motta, meskipun mereka baru saja mendapatkan kritik tajam setelah bermain imbang 0-0 melawan Empoli di laga terakhir mereka.

Banyak yang menyebut performa Juventus di laga tersebut kurang memuaskan, terutama dalam hal efektivitas serangan. Juventus, meskipun menguasai bola dan mendominasi permainan, gagal memanfaatkan peluang dengan baik.

Lini depan Juventus yang terdiri dari nama-nama besar seperti Teun Koopmeiners dan Nicolas Gonzalez, serta striker andalan Dusan Vlahovic, tak mampu menembus pertahanan lawan.

Hasil imbang ini kembali memunculkan kritik tentang kurangnya kreativitas dan ketajaman serangan Juventus, yang dinilai masih belum sejalan dengan harapan tinggi yang dibawa para fans.

Media Italia menyoroti kinerja tim yang dinilai belum optimal, dan membandingkannya dengan penampilan Juventus di bawah asuhan mantan pelatih, Massimiliano Allegri, di mana mereka juga sering kesulitan mencetak gol dalam laga-laga penting.

Anda dapat berlangganan Gilabola.com di Google News atau join channel Whatsapp kami untuk mendapatkan update terbaru!