Kevin de Bruyne Tunjukkan Rasa Kesal, Antonio Conte Balas dengan Peringatan Keras

Gilabola.comKevin De Bruyne mengalami momen panas bersama pelatih Napoli, Antonio Conte, setelah ditarik keluar dalam kekalahan 2-1 dari AC Milan di San Siro pada laga Serie A.

Gelandang internasional Belgia itu sempat mencetak gol lewat titik putih untuk memperkecil ketertinggalan, namun kemudian digantikan pada menit ke-72.

Keputusan Conte tersebut memicu reaksi frustrasi dari De Bruyne yang terlihat melontarkan gestur ke arah sang pelatih. Conte sendiri menanggapi sikap tersebut dengan peringatan tegas setelah pertandingan.

Napoli sebenarnya memiliki peluang besar untuk menyamakan kedudukan karena Milan harus bermain dengan 10 orang usai Pervis Estupinan menerima kartu merah. Namun, Conte memilih memasukkan tenaga segar untuk mencari peluang melalui duel satu lawan satu.

Dia melakukan pergantian ganda, termasuk menarik Rasmus Hojlund dan memasukkan Lorenzo Lucca. Conte menjelaskan bahwa keputusan itu diambil murni karena kebutuhan taktik menghadapi pertahanan rapat Milan.

Conte Angkat Bicara Soal De Bruyne

Dalam pernyataannya seusai pertandingan, Conte menegaskan bahwa dirinya berharap rasa kesal De Bruyne murni karena hasil pertandingan, bukan karena keputusan pergantian.

Dia menilai jika penyebab kemarahan itu berbeda, maka gelandang asal Belgia tersebut salah menilai dirinya. Conte menambahkan bahwa menurutnya, pergantian yang dia lakukan sudah tepat dalam situasi pertandingan.

Kekalahan dari Milan mengakhiri start sempurna Napoli di awal musim Serie A. Gol kemenangan tim tuan rumah datang dari Alexis Saelemaekers dan Christian Pulisic, dua nama yang memanfaatkan celah pertahanan Napoli dengan baik. Sementara itu, penalti De Bruyne hanya menjadi hiburan bagi tim juara bertahan Liga Italia tersebut.

Meski ketegangan itu terlihat jelas di lapangan, pengamat sepak bola Eropa, Andy Brassell, menilai bahwa hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Dia menilai bahwa karakter Conte yang sangat menuntut memang seringkali melahirkan momen gesekan dengan pemain bintang.

Brassell mencontohkan bahwa Conte pernah membawa Chelsea menjuarai Liga Inggris di musim pertamanya dan memiliki rasio kemenangan mendekati 70 persen di Serie A. Menurutnya, sosok pelatih Italia itu adalah seorang pemenang sejati yang selalu hidup dalam setiap gol dan momen di pertandingan.

Brassell juga menambahkan bahwa gesekan semacam itu bisa dianggap sebagai bentuk ‘tensi kreatif’ yang justru bermanfaat dalam sepak bola. Dia menyebut bahwa sama halnya dengan relasi Conte dan Presiden Napoli, Aurelio De Laurentiis, friksi dengan pemain top seperti De Bruyne adalah sesuatu yang wajar.

Menurutnya, baik Conte maupun De Bruyne sama-sama memahami bahwa dalam dunia sepak bola, tidak semua orang harus selalu sejalan, justru kadang diperlukan perbedaan pandangan untuk memacu performa.

Napoli kini harus segera bangkit setelah kekalahan dari Milan demi menjaga peluang bersaing di papan atas Liga Italia. Conte dituntut untuk kembali menemukan formula kemenangan, sementara De Bruyne diharapkan tetap fokus memberikan kontribusi besar bagi lini tengah tim.

IKLAN