Gilabola.com – Lazio meraih kemenangan dramatis atas Parma di Stadio Ennio Tardini meski harus bermain dengan sembilan orang, setelah Mattia Zaccagni dan Toma Basic diusir wasit, sementara gol penentu dicetak Tijjani Noslin, dan Maurizio Sarri menilai kemenangan tersebut pantas serta mencerminkan perkembangan mental timnya.
Laga ini sejak awal dipandang berat bagi Lazio mengingat catatan tandang yang buruk, dan situasi semakin rumit ketika Zaccagni menerima kartu merah langsung jelang turun minum akibat tekel terlambat kepada Nahuel Estevez.
Kondisi Lazio makin tertekan pada menit ke-77 ketika Toma Basic juga diusir wasit setelah terlibat insiden menyikut Estevez saat bola tidak dalam penguasaan siapa pun.
Meski kehilangan dua pemain, Lazio justru menunjukkan disiplin tinggi dan tetap terorganisasi dengan baik di bawah tekanan Parma yang unggul jumlah pemain.
Puncak kejutan terjadi saat Lazio bermain sembilan melawan sebelas, ketika Tijjani Noslin merebut bola dari bek lawan, melewati penjaga gawang, lalu menceploskan bola ke gawang kosong.
Gol tersebut memastikan kemenangan yang tidak terduga dan menjadi pembeda dalam pertandingan yang penuh ketegangan hingga menit akhir. Sarri menilai kemenangan itu bisa menambah kepercayaan diri, meski menurutnya para pemain sudah mulai menunjukkan keyakinan sejak akhir September.
Pelatih asal Italia tersebut juga menegaskan bahwa jika menilai jalannya laga secara keseluruhan, Lazio tetap layak menang meski harus bertahan dalam kondisi ekstrem.
Sikap Tim dan Pilihan Sarri
Sarri menjelaskan bahwa Lazio pernah menghadapi situasi serupa sebelumnya dan tetap mampu menjaga organisasi permainan, termasuk saat bermain dengan sepuluh orang melawan Bologna pada pekan lalu.
Dia menyebut bahwa pilihan pemain pengganti sangat menentukan, karena beberapa nama dari bangku cadangan dinilai cocok untuk situasi bertahan dan membantu tim melewati tekanan.
Sarri secara khusus menilai Oliver Provstgaard memberi kontribusi penting dalam menjaga keseimbangan tim di fase krusial pertandingan. Dalam dua laga terakhir, Lazio sudah menerima tiga kartu merah, situasi yang menurut Sarri mulai terasa seperti kebiasaan yang tidak diinginkan.
Dia menyampaikan dengan nada bercanda bahwa jika kondisi seperti ini terus terjadi, Lazio seolah bisa langsung memulai pertandingan dengan sepuluh pemain untuk menghemat waktu.
Absennya Zaccagni dan Basic pada laga berikutnya melawan Cremonese menjadi konsekuensi dari kartu merah tersebut, meski Lazio mendapat kabar positif dengan kembalinya Mario Gila setelah menjalani larangan bermain.
Selain itu, Gil Patric yang kembali menjadi starter setelah sembilan bulan juga dinilai tampil solid dan memberi kestabilan di lini pertahanan.
Sarri turut menyinggung keputusan wasit, khususnya kartu merah Zaccagni, yang menurutnya terlalu keras karena tekel tersebut tidak mengenai tulang kering dan lebih ke pergelangan kaki.
Dia menilai tayangan ulang dengan kecepatan normal memang terlihat buruk, namun dari sudut pandangnya, keputusan kartu merah terasa berlebihan.
Pendapat Kami
Kemenangan ini menunjukkan kekuatan mental Lazio yang patut diapresiasi, namun rentetan kartu merah tetap menjadi alarm serius, karena keberanian dan disiplin tidak akan selalu cukup jika masalah kedisiplinan terus berulang dalam jadwal Serie A yang padat.

