Gilabola.com – Napoli meraih kemenangan penting atas Juventus dengan skor 2-1 dalam laga sengit yang berlangsung di Stadio Diego Armando Maradona. Rasmus Hojlund tampil sebagai pembeda lewat dua golnya, sementara Kenan Yildiz sempat memberi harapan bagi tim tamu. Hasil ini sekaligus menandai kekalahan pertama Luciano Spalletti sejak menangani Juventus.
Pertandingan ini sarat cerita. Untuk pertama kalinya sejak membawa Napoli meraih Scudetto 2023, Spalletti kembali ke Maradona, kali ini sebagai lawan. Laga ini juga menjadi pertemuan perdana Spalletti dengan Antonio Conte di pinggir lapangan. Kedua tim sama-sama datang dengan kondisi pincang akibat badai cedera, meski sama-sama bermodal kemenangan di Coppa Italia tengah pekan lalu.
Napoli Langsung Menekan, Hojlund Pecah Kebuntuan
Napoli tampil agresif sejak menit awal. Peluang pertama datang melalui tandukan bebas Scott McTominay yang menyambar sepak pojok David Neres, tetapi bola hanya menyapu sisi tiang jauh gawang Michele Di Gregorio. Tekanan tersebut menjadi sinyal jelas sebelum gol pembuka tercipta.
Gol Napoli datang pada menit ke-7. David Neres kembali lepas dari pengawalan Juan Cabal, melewati Teun Koopmeiners, lalu mengirim umpan tarik dari garis akhir. Rasmus Hojlund lebih cepat dari Lloyd Kelly dan menyodok bola dari jarak sekitar enam meter. Gol ini sangat berarti bagi Hojlund karena sekaligus mengakhiri puasa golnya selama dua bulan.
Napoli terus mengancam. Giovanni Di Lorenzo hampir menggandakan keunggulan melalui sundulan melambung hasil skema sepak pojok pendek, namun Di Gregorio melakukan penyelamatan akrobatik. Di sisi lain, Juventus lebih sering mengandalkan serangan balik lewat Kenan Yildiz yang beberapa kali merepotkan sisi kiri pertahanan Napoli.
Menjelang akhir babak pertama, tekanan Napoli kembali memuncak. Dua sundulan McTominay dari situasi bola mati nyaris berbuah gol, salah satunya hanya meluncur tipis melewati tiang dekat. Juventus sendiri nyaris tak menciptakan ancaman berarti, dengan catatan xG hanya 0,04 di paruh pertama.
Juventus Bangkit, Yildiz Samakan Skor
Memasuki babak kedua, Spalletti melakukan perubahan dengan memasukkan Jonathan David untuk menambah daya gedor. Namun Napoli masih lebih dominan. Hojlund sempat melepaskan tembakan jarak jauh yang ditepis Di Gregorio, sementara publik tuan rumah menuntut kartu merah untuk Pierre Kalulu setelah tekel kerasnya mengenai Matias Olivera, meski wasit hanya memberi kartu kuning.
Di tengah tekanan Napoli, Juventus justru mencetak gol penyama kedudukan pada menit ke-59. Kenan Yildiz memulai serangan balik cepat, bermain satu-dua dengan Weston McKennie di sisi kanan, lalu melepaskan tembakan menyilang dari sudut sempit yang tak mampu dijangkau Vanja Milinkovic-Savic. Itu merupakan tembakan tepat sasaran pertama Juventus, langsung berbuah gol.
Hojlund Kembali Jadi Penentu
Keunggulan Juventus tak bertahan lama. Napoli kembali unggul pada menit ke-78, lagi-lagi melalui Hojlund. Bermula dari umpan silang Neres ke tiang jauh, McKennie salah mengantisipasi dan justru menjatuhkan bola tepat ke jalur Hojlund, yang menyundulnya dari jarak sekitar empat meter. Gol kedua penyerang asal Denmark itu memastikan Napoli kembali memimpin.
Juventus berusaha mencari gol penyeimbang di sisa waktu, namun peluang terbaik di masa tambahan hanya berakhir dengan penyelesaian Edon Zhegrova yang mengarah tepat ke Milinkovic-Savic. Skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Kemenangan ini memberi dorongan moral besar bagi Napoli dalam perjalanan musim mereka, sementara Juventus harus menerima kenyataan pahit di laga spesial bagi Spalletti. Setelah empat kemenangan dan tiga hasil imbang di semua kompetisi, rekor tak terkalahkan sang pelatih bersama Juventus akhirnya terhenti di kota yang pernah mengantarnya ke puncak kejayaan.
Analisa Kami
Napoli pantas memenangkan laga ini berkat intensitas dan agresivitas yang konsisten sepanjang pertandingan. Hojlund menunjukkan ketajaman sekaligus ketenangan di momen krusial, sementara Juventus terlihat kesulitan mengembangkan permainan hingga mengandalkan satu momen serangan balik.
Kekalahan ini menjadi peringatan bagi Spalletti bahwa soliditas Juventus masih rapuh saat ditekan penuh oleh lawan dengan transisi cepat seperti Napoli.
