Parma Raih Tiga Poin Emas, La Viola Kian Dekat Jurang Degradasi Serie A

Gilabola.com – Parma sukses mengamankan tiga poin krusial usai menundukkan Fiorentina dengan skor tipis 1-0 pada lanjutan Serie A, Sabtu malam WIB. Gol semata wayang Oliver Sorensen di awal babak kedua menjadi penentu kemenangan sekaligus memperdalam krisis Fiorentina yang kini terpuruk di dasar klasemen.

Hasil ini terasa sangat signifikan karena duel tersebut sejak awal diprediksi sebagai “partai enam poin” antar tim papan bawah. Parma kini bisa sedikit bernapas lega, sementara Fiorentina justru semakin terjepit dalam tekanan degradasi yang kian nyata.

Babak Pertama Berjalan Ketat, Minim Peluang Bersih

Parma datang ke laga ini dengan modal kekalahan 0-1 dari Lazio, sedangkan Fiorentina baru saja meraih kemenangan perdana musim ini lewat pesta gol 5-1 atas Udinese—laga yang diwarnai kartu merah cepat untuk kiper Maduka Okoye. Kedua pelatih hanya melakukan satu perubahan susunan pemain: Carlos Cuesta memasukkan Jacob Ondrejka menggantikan Gaetano Oristanio, sementara Paolo Vanoli memilih mempertahankan starting XI yang sama.

Sorensen langsung mengancam di awal laga lewat percobaan voli improvisasi dari luar kotak penalti, meski bola masih melebar di sisi kanan gawang David De Gea. Fiorentina membalas lewat sepakan jarak jauh Rolando Mandragora, namun juga belum menemui sasaran.

De Gea kemudian diuji oleh Ondrejka yang melepaskan tembakan rendah dari tepi kotak penalti, tetapi kiper asal Spanyol itu dengan mudah mengamankan bola. Parma sempat beberapa kali menekan melalui Ondrejka dan Mateo Pellegrino, namun rapatnya pertahanan Fiorentina membuat babak pertama berakhir tanpa gol.

Gol Perdana Sorensen Jadi Pembeda

Parma vs Fiorentina

Parma tak membutuhkan waktu lama di babak kedua untuk memecah kebuntuan. Baru dua menit setelah kick-off ulang, Ondrejka mengirim umpan silang mendatar dari sisi lapangan. Bola sempat disentuh Pellegrino sebelum jatuh tepat di kaki Sorensen yang berdiri tanpa kawalan.

Dari jarak sekitar enam meter, Sorensen dengan tenang menceploskan bola ke gawang De Gea. Gol tersebut menjadi gol perdana sang gelandang di Serie A dan langsung mengangkat atmosfer stadion Ennio Tardini.

Pellegrino hampir memastikan kemenangan Parma di masa injury time babak kedua. Ia berhasil melewati De Gea dalam situasi satu lawan satu, namun sentuhan terakhirnya terlalu melebar sehingga sudut tembak menjadi sempit dan peluang emas itu terbuang.

Kekhawatiran Fiorentina Bertambah di Menit Akhir

Petaka Fiorentina hampir bertambah ketika Roberto Piccoli harus ditandu keluar lapangan akibat cedera serius menjelang akhir laga. Ia sempat mendapat perawatan cukup lama di atas lapangan, sebelum akhirnya mampu berjalan sendiri meninggalkan lapangan pada menit ke-100—lima menit setelah waktu normal seharusnya berakhir.

Meski Piccoli tak mengalami cedera fatal, insiden tersebut menambah daftar kekhawatiran bagi Fiorentina yang kini tengah berjuang keluar dari situasi sulit.

Klasemen: Parma Naik, Fiorentina Terpuruk

Kekalahan ini menjadi tamparan keras bagi Fiorentina. Dengan hanya mengoleksi sembilan poin dari 17 pertandingan, Viola masih terdampar di posisi juru kunci klasemen Serie A. Mereka kini terpaut setidaknya lima poin dari zona aman, dan jarak itu bisa melebar menjadi delapan poin tergantung hasil tim lain di akhir pekan.

Sebaliknya, Parma untuk sementara naik ke posisi ke-14. Meski belum sepenuhnya aman, kemenangan ini memberi ruang bernapas yang sangat dibutuhkan dalam persaingan ketat papan bawah.

Pandangan Kami

Kemenangan ini menunjukkan Parma tampil lebih matang saat tekanan sedang berada di titik tertinggi. Mereka tidak bermain spektakuler, tetapi efektif, disiplin, dan tahu kapan harus mematikan permainan. Gol Sorensen mencerminkan kesiapan mental tim yang memahami betul nilai sebuah peluang di laga krusial.

Bagi Fiorentina, situasinya jauh lebih mengkhawatirkan. Masalah mereka bukan sekadar soal hasil, tetapi juga kepercayaan diri dan ketajaman di momen penentuan. Jika tidak segera ada perubahan signifikan—baik secara taktik maupun mental—Viola berisiko besar menjadikan musim ini sebagai salah satu yang terburuk dalam sejarah mereka di Serie A.

Susunan Pemain

Parma (4-3-3): Corvi; Britschgi, Delprato, Valenti, Valeri; Bernabé, Estévez, Keita; Ondrejka, Pellegrino, Benedyczak.

Fiorentina (3-5-2): De Gea; Pongracic, Comuzzo, Ranieri; Dodo, Mandragora, Fagioli, Ndour, Parisi; Gudmundsson, Kean.