Gilabola.com – Cristian Chivu terlihat sedang berbincang dengan para petinggi Inter Milan di sebuah hotel pusat kota Milan pada malam hari tanggal 5 Juni waktu setempat.
Momen tersebut tertangkap kamera, menunjukkan dirinya berdiri di balkon bersama direktur klub Dario Baccin. Beberapa jam setelahnya, Presiden Beppe Marotta dan Direktur Olahraga Piero Ausilio juga terlihat meninggalkan lokasi yang sama.
Pertemuan itu disebut berlangsung positif, dan kabarnya kontrak berdurasi dua tahun telah disiapkan di Giuseppe Meazza untuk ditandatangani oleh Chivu pada Jumat.
Pelatih asal Rumania itu akan mendapatkan bayaran sekitar Rp 28 Miliar per musim, meningkat signifikan dari gaji sebelumnya di Parma yang berada di kisaran Rp 13 Miliar per tahun.
Langkah ini diambil setelah Simone Inzaghi menerima tawaran dari klub Arab Saudi, Al-Hilal. Sejak saat itu, Inter bergerak cepat mencari pengganti. Sempat muncul nama Cesc Fabregas sebagai kandidat utama, namun klub Como menolak tegas untuk membuka negosiasi karena pelatih asal Spanyol itu masih terikat kontrak jangka panjang.
Patrick Vieira dari Genoa juga masuk radar, tapi dia dikabarkan kurang yakin untuk mengambil tawaran dari Inter. Dengan semakin mepetnya waktu menjelang ajang besar seperti Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat, manajemen Inter merasa tidak memiliki banyak pilihan lagi.
Bukan Pilihan Awal, Tapi Punya Ikatan Kuat
Meski bukan sosok pertama dalam daftar kandidat pelatih, Chivu disebut sebagai satu-satunya pilihan realistis bagi Inter Milan pada situasi darurat seperti ini.
Dia saat ini tersedia karena hanya meneken kontrak jangka pendek dengan Parma sejak Februari lalu. Namun yang membuatnya lebih dari sekadar pilihan darurat adalah hubungan emosionalnya yang dalam dengan klub bola ini.
Chivu merupakan bagian dari skuad Inter yang meraih treble pada 2010, dan setelah pensiun, dia menghabiskan sebagian besar karier kepelatihannya di akademi muda Inter. Dia bahkan sempat menangani beberapa kelompok usia di tim junior sebelum mengambil peran senior di Parma.
Dengan pengalaman mengenal struktur klub dari dalam dan ikatan sejarah yang kuat, manajemen merasa bahwa Chivu dapat langsung beradaptasi tanpa harus melalui proses panjang.
Dalam dunia sepak bola profesional, terlebih di level tinggi seperti Inter Milan, kesiapan langsung adalah faktor yang sangat berharga ketika waktu dan jadwal semakin padat.
Nerazzurri sendiri sebelumnya mengalami musim yang ingin dilupakan usai kalah di semifinal Coppa Italia melawan AC Milan, kalah melawan Napoli dalam perebutan gelar Serie A hingga pekan terakhir, dan kalah 5-0 di final Liga Champions melawan PSG.