
Steven Zhang memberikan penilaian yang positif untuk kinerja Simone Inzaghi di musim pertamanya latih Inter Milan.
Gila Bola – Meskipun gagal membawa Inter Milan juara Serie A, Simone Inzaghi tetap mendapatkan pujian selangit dari Presiden klub. Steven Zhang senang dengan kinerjanya di musim pertama sebagai pelatih.
Setelah Antonio Conte memutuskan pergi, raksasa Liga Italia menunjuk Inzaghi untuk menggantikan posisinya di kursi kepelatihan. Eks juru taktik Lazio awalnya diragukan bisa mengangkat performa Nerazzurri.
Namun, keraguan sejumlah orang langsung dijawab Simone Inzaghi dengan baik. Di bawah asuhannya, Inter Milan memenangkan trofi Piala Super Italia dan Coppa Italia. Selain itu, mereka juga tetap bersaing memperebutkan Scudetto musim 2021/2022.
Menariknya, Inter Milan bersaing menangkan trofi Liga Italia dengan AC Milan sampai pekan terakhir, yang mana membuat Rossoneri akhirnya keluar sebagai juara. Alhasil, Lautaro Martinez dan kolega harus puas finis di urutan kedua pada akhir musim.
Walaupun Nerazzurri gagal mempertahankan gelar juara Liga Italia, tetapi Steven Zhang tetap memberikan apresiasi tinggi atas kinerja Simone Inzaghi di musim pertamanya.
Bicata kepada awak media, Steven Zhang mengatakan dia senang bekerja dengan pelatih sepak bola sepertinya. Menurutnya, dia adalah pria yang cerdas. Kemudian menilainya sebagai juru taktik hebat yang sudah dibuktikan di lapangan.
Presiden klub Inter Milan juga menyebutkan Simone Inzaghi telah ciptakan suasana yang kondusif di kantor dan ruang ganti pemain. Dia meyakini bersama eks pelatih Lazio tersebut akan maju bersama. Selain itu, Zhang juga bilang jika dia menilai ada kedekatan antara pelatih dengan fans dan juga dapatkan dukungan yang besar.
Sebagai informasi, musim 2021/2022 pelatih sepak bola berusia 46 tahun juga berhasil membawa Inter Milan lolos dari fase grup Liga Champions. Sedangkan di era Conte mereka gagal.
Pada musim pertamanya, Simone Inzaghi dalam 52 pertandingan berhasil mempersembahkan 34 kemenangan, 11 kali imbang dan cuma 7 kali menderita kekalahan di semua kompetisi.