Gilabola.com – Gianluca Scamacca menunjukkan perkembangan signifikan bersama Atalanta sejak ditangani Raffaele Palladino, dengan catatan lima gol dari tujuh pertandingan di semua kompetisi.
Perubahan ini tidak hanya berdampak pada performa klub, tetapi juga kembali menarik perhatian tim nasional Italia terhadap penyerang berusia 26 tahun tersebut.
Dalam rentang satu bulan terakhir, kontribusi Scamacca terlihat konsisten dan berkelanjutan. Dia tidak lagi sekadar menunggu bola, melainkan aktif terlibat dalam proses serangan Atalanta.
Data performa menunjukkan lonjakan yang jelas dibandingkan periode sebelumnya. Di bawah asuhan pelatih lama Ivan Juric, Scamacca hanya mampu mencetak satu gol dari tujuh laga.
Rata-rata waktu mencetak gol menjadi indikator utama perubahan ini. Jika sebelumnya Scamacca membutuhkan 292 menit untuk satu gol, kini dia mencetak gol setiap 97 menit.
Scamacca Bersinar di Era Palladino
Masalah kebugaran sempat membatasi peran Scamacca pada awal musim. Kondisi fisik yang tidak stabil membuat kontribusinya sulit berkembang secara konsisten.
Situasi tersebut juga berdampak pada level internasional. Scamacca kehilangan kesempatan tampil reguler bersama tim nasional Italia pada periode tersebut.
Pergantian pelatih menjadi titik balik yang jelas. Palladino memberi peran yang lebih sesuai dengan karakter Scamacca sebagai penyerang target sekaligus pemantul bola. Hasilnya langsung terlihat dalam angka. Dalam tujuh laga, Scamacca mencetak lima gol dan satu assist di berbagai ajang.
Di Serie A, Scamacca mencetak masing-masing satu gol ke gawang Napoli dan Verona. Dia juga mencetak dua gol saat menghadapi Cagliari di Gewiss Stadium. Kontribusi Scamacca tidak berhenti di kompetisi domestik. Satu gol tambahan dicetak ke gawang Chelsea di Liga Champions.
Assist yang dibuat dalam kemenangan 4-0 atas Genoa di Coppa Italia menambah nilai kontribusinya. Scamacca hanya absen kontribusi gol dalam dua laga yang tetap dimenangkan Atalanta.
Perubahan ini juga terlihat dari cara bermainnya. Scamacca kini lebih sering menerima bola di area berbahaya dan terlibat dalam kombinasi pendek.
Statistik menunjukkan peningkatan jumlah tembakan dan sentuhan di kotak penalti lawan. Hal ini menandakan peran yang lebih sentral dalam sistem permainan Atalanta.
Perhatian Timnas Italia Kembali Terarah
Performa positif tersebut tidak luput dari pantauan tim nasional Italia. Pelatih Gennaro Gattuso secara langsung memantau Scamacca dalam laga di Bergamo dua pekan lalu.
Langkah tersebut dilanjutkan dengan pengiriman staf pelatih. Leonardo Bonucci ditugaskan untuk menyaksikan laga Atalanta melawan Chelsea. Timnas Italia memang masih menanti kontribusi nyata Scamacca. Dari 22 penampilan internasional, dia baru mencetak satu gol sejauh ini.
Di era Gattuso, Scamacca baru mendapat dua kesempatan tampil sebagai pemain pengganti. Minimnya menit bermain membuat konsistensi sulit dibangun. Namun, performa di level klub bisa menjadi faktor penentu. Konsistensi bersama Atalanta membuka peluang kembalinya peran penting di tim nasional.
Jika tren positif ini berlanjut, Scamacca berpeluang kembali masuk rencana utama. Italia membutuhkan penyerang dengan kekuatan fisik dan ketajaman di kotak penalti.
Pendapat Kami
Menurut kami, kebangkitan Scamacca bersama Palladino bukan sekadar soal statistik gol, melainkan soal kejelasan peran dan kepercayaan pelatih, meski tantangan sesungguhnya tetap ada pada kemampuannya menerjemahkan performa klub menjadi kontribusi nyata bersama tim nasional Italia.

