Gila Bola – AC Milan bikin kejutan. Raksasa Liga Italia memboyong Luka Jovic di deadline bursa transfer musim panas 2023.
Jovic bergabung ke San Siro diumumkan langsung di situs resmi klub AC Milan. Dalam pernyataan resminya, raksasa Liga Italia mengontrak sang pemain sampai Juni 2024 mendatang.
Rossoneri juga memboyongnya secara gratis usai dilepas dari Fiotentina dan Luka Jovic selama di Milan akan memakai nomor punggung 15. Dengan demikian, sang striker diharapkan dapat membantu lini serang tim asuhan Stefano Pioli di Liga Italia dan Liga Champions musim 2023/24.
Namun keputusan Milan mendatangkan Luka Jovic berpotensi blunder. Pemain sepak bola asal Serbia bisa seperti Divock Origi.
Harusnya Belajar dari Divock Origi
AC Milan dalam dua musim terakhir memang sibuk mencari striker berkualitas untuk jangka panjang untuk menjadi penerus Zlatan Ibrahimovic dan Olivier Giroud. Tapi raksasa Liga Italia kesulitan memboyongnya dan memutuskan untuk membawa Divock Origi pada musim panas 2022.
Divock Origi dinilai belum habis. Maka dari itu, AC Milan berani mengontraknya jangka panjang sampai Juni 2026 usai diboyong secara gratis.
Sayangnya, Divock Origi gagal tampil mengesankan di musim pertamanya. Musim lalu, eks Liverpool cuma mengemas 2 gol plus 1 assist dalam 36 pertandingan di semua kompetisi. Nah, Luka Jovic berpotensi seperti Origi.
AC Milan Datangkan Terpaksa
Seperti diketahui, AC Milan selama bursa transfer musim panas membidik Mehdi Taremi dari Porto dan Patson Daka dari Leicester City. Namun raksasa Liga Italia dibuat gigit jari.
Dari berita yang beredar, Luka Jovic bergabung ke AC Milan tak lepas dorongan dari sang agen di mana cukup intens menawarkan dalam beberapa bulan terakhir ke Rossoneri.
Sehingga Jovi bukan pilihan utama untuk diboyong ke San Siro di bursa transfer musim panas ini. Milan sejatinya sudah belajar dari rekrut Divock Origi dan dibuktikan cuma mengontraknya semusim. Tapi karena raksasa Liga Italia butuh tambahan penyerang mereka memutuskan memboyongnya.
Luka Jovic Gagal 2 Kali
Luka Jovic sebelum gabung ke AC Milan juga gagal. Pertama, ia gagal di Real Madrid di mana cuma bisa mengemas 3 gol dalam 51 pertandingan.
Kedua, Luka Jovic memang berhasil mengemas 13 gol di Fiorentina pada semua kompetisi musim lalu. Tapi ia dianggap gagal karena tak bisa jadi penerus Dusan Vlahovic dan membuat Jovic dilepas musim panas ini.